Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntuti IHSG, Indeks Bisnis-27 Menguat Tipis

Sebanyak 14 saham anggota indeks Bisnis-27 menguat, 12 melemah, dan satu stagnan.
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Bisnis-27 berhasil menutup pergerakannya pada hari ini, Selasa (28/4/2020) dengan penguatan tipis 0,1 persen dibanding perdagangan kemarin.

Adapun berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia, kini indeks berisi 27 anggota konstituen tersebut ada di level 386,15. Tercatat, hingga akhir perdagangan ada 14 saham yang menghijau, 12 saham melemah, dan satu sisanya stagnan.

Penguatan indeks ditopang oleh saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang naik 8,65 persen, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang naik 6,51 persen, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang menguat 4,37 persen.

Di sisi lain, laju indeks tertahan oleh sejumlah saham yang mencatatkan pelemahan pada hari ini antara lain PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang masing-masing terkoreksi 5,37 persen, 5,18 persen, 2,80 persen.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sukses lolos dari zona merah dengan penguatan 16,41 poin atau 0,36 persen dibandingkan hari sebelumnya. IHSG terpantau bergerak pada rentang 4.494,47—4.532,37.

Analis Binaartha Sekuritas mengatakan pergerakan pasar hari ini sebagai respons positif pasar atas kebijakan lockdown yang mulai dilonggarkan beberapa negara. Selain itu, sejumlah negara dan bank sentralnya juga menerapkan kebijakan stimulus bagi perekonomian.

Namun, kendati IHSG mengakhiri pergerakannya di zona hijau, sepanjang perdagangan indeks terpantau bergerak sangat volatile dan beberapa kali menyambangi zona merah. Nafan menyebut sentimen terkait kekhawatiran akan wabah Covid-19 masih menjadi penekan.

“Ada juga kekhawatiran terjadinya resesi perekonomian global,” ujarnya, Selasa (28/4/2020) sore.

Menurutnya, pasar masih menanti banyak sentimen baru seperti data GDP AS kuartal pertama yang diproyeksikan minus 3,9 persen. Selain itu Indeks Keyakinan Konsumen AS juga diprediksi kontraksi ke level 88,3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper