Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan manajer investasi asal Inggris, PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia), ikut memberikan bantuan sosial untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).
Soufat Hartawan, Ketua Yayasan Schroders Indonesia, mengatakan bahwa perseroan menyalurkan bantuan untuk tenaga medis yang menjadi garda depan dalam penanganan pandemi ini.
”Bantuan kami salurkan ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan, baik di Jawa maupun luar Jawa. Ini adalah bentuk kontribusi dan bela rasa kami dari Schroders. Kami berharap bantuan ini dapat membantu tenaga medis menangani pandemi yang terjadi,” kata Soufat melalui keterangan resmi, Senin (27/4/2020).
Adapun, bantuan yang diberikan oleh yayasan yang beranggotakan seluruh karyawan Schroders Indonesia ini berupa jumpsuit Alat Perlindungan Diri (APD), masker, vitamin, sarung tangan, dan fache shield yang diberikan ke RSUD Wates Yogyakarta, RS Betesdha Yogyakarta, Puskesmas Binaus Soe NTT, dan RSUD Sidikalang Sumatra Utara.
Soufat menyebut Yayasan Schroders Indonesia menganggarkan lebih dari Rp300 juta untuk donasi tersebut. Kemungkinan untuk penambahan anggaran maupun penerima bantuan pun disebutnya sangat terbuka ke depannya.
Shcroders Indonesia merupakan bagian dari salah satu perusahaan manajer investasi tertua di dunia, Schroders Plc. Per akhir 2019, Schroders Indonesia mencatatkan dana kelolaan atau asset under management sebesar Rp76,05 trilliun.
Baca Juga
Di tengah kondisi pasar keuangan yang masih volatil, Shcroders Indonesia mengambil posisi defensif. Untuk aset pendapatan tetap, perseroan lebih memilih aset dasar obligasi bertenor pendek yaitu surat utang di bawah 10 tahun.
Kendati demikian, risiko meningkatnya penawaran dan tingginya yield obligasi tetap menjadi perhatian. “Kami melihat obligasi bertenor pendek lebih menarik saat ini karena sedikitnya penawaran dan durasinya pendek,” tulis tim Schroders Indonesia dalam Schroders Alert.
Sementara untuk saham, perseroan menilai valuasi sejumlah saham sudah berada di level yang menarik. Akan tetapi, Schroders Indonesia memilih untuk tidak masuk ke pasar saham secara agresif untuk saat ini.
Strateginya, beberapa nama saham yang sudah menarik mulai dikumpulkan seperti saham-saham perusahaan berfundamental kuat, likuditas yang cukup, balance sheet yang kokoh, pendapatan yang defeksif, serta valuasi menarik.
“Kami memperkirakan volatilitas pasar masih ada sampai penyebaran Covid-19 berhenti atau vaksin yang efektif ditemukan,” tulis Shcroders Indonesia.