Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,43 persen ke level 4.654,85 hingga akhir perdagangan sesi I, Senin (20/4/2020).
Pada awal perdagangan, indeks sempat anjlok ke level terendahnya hari ini yakni 4.592,08. Kemudian bergerak zig-zag hingga sekitar pukul 10.00 mulai nyaman di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi I.
Sebanyak 7 dari 10 sektor terpantau menguat dengan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang naik 1,27 persen. Kemudian berturut-turut sektor manufaktur (0,82 persen), agrikultur (0,78 persen), dan industri dasar (0,59 persen).
Tercatat, nilai transaksi di seluruh pasar mencapai Rp2,77 triliun. Investor asing masih membukukan net sell, tapi nilainya tak setinggi perdagangan sebelumnya yakni hanya mencapai Rp59,27 miliar.
Sejumlah saham menjadi sasaran jual investor asing antara lain saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net sell Rp30 miliar. Kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) net sell Rp19 miliar dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang net sell (Rp14 miliar).
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan dirinya masih optimistis IHSG masih akan mempertahankan penguatannya hingga akhir perdagangan hari ini. Menurutnya sejauh ini pergerakan IHSG masih sesua dengan pola yang diproyeksikan.
Sebelumnya, Nafan menjelaskan berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4569.16 hingga 4443.63. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4747.88 hingga 4975.54.
“Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya yang mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance terdekat,” ujarnya.
Adapun, tambah Nafan, sentimen Covid-19 masih menjadi pengaruh utama pergerakan pasar, seiring dengan jumlah kasus yang terus bertambah dan tingkat mortalitas yang belum berhasil ditekan.
Di sisi lain, terdapat beberapa negara yang akan membatasi kebijakan lockdown maupun social distancing karena meredanya penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi dalam negeri pada kuartal I/2020 sebesar Rp210,07 triliun dari 25.292 proyek.
Angka ini meningkat 1,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Adapun, sektor yang memimpin adalah transportasi gudang dan telekomunikasi.
Dari total tersebut, realisasi penanaman modal dalam negeri sebesar tumbuh 25 persen menjadi Rp112,7 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp87,2 triliun dan naik 9 persen jika dibandingkan dengan kuartal IV/2019.
Sementara itu realisasi penanaman modal luar negeri mencapai Rp98, triliun turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp107,9 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan kuartal IV/2019, nilainya naik sebesar 7 persen.