Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Kembali Perkasa, Terapresiasi 1,07 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.36 WIB rupiah berada di level Rp15.472 per dolar AS, menguat 1,07 persen atau 167 poin terhadap greenback. Penguatan tersebut menjadi kinerja intraday terbaik di antara mata uang Asia lainnya.
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah menguat cukup tajam pada perdagangan Jumat (16/4/2020) setelah sempat kembali ditutup di zona merah pada perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.36 WIB rupiah berada di level Rp15.472 per dolar AS, menguat 1,07 persen atau 167 poin terhadap greenback. Penguatan tersebut menjadi kinerja intraday terbaik di antara mata uang Asia lainnya.

Adapun, pada pembukaan perdagangan rupiah dibuka di level Rp15.505 per dolar AS, berhasil terapresiasi dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp15.640 per dolar AS.

Dalam perdagangan yang sama, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,25 persen ke level 99,777.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pada perdagangan saat ini rupiah berhasil mendapatkan kembali sentimen positifnya seiring dengan adanya tanda-tanda vaksin Covid-19 telah ditemukan dan akan segera diproduksi.

“Selain itu, optimisme pembukaan lockdown dari negara-negara ekonomi terbesar di dunia seperti di AS dan beberapa negara Eropa juga menjadi katalis positif,” ujar Ibrahim, Jumat (17/4/2020).

Sebelumnya, Ibrahim mengatakan bahwa pasar sedikit kecewa terhadap pernyataan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati terkait dengan ekspektasi buruknya ekonomi Indonesia karena pandemi Covid-19 sehingga pertumbuhan ekonomi bisa negatif.

Di sisi lain, Bank Indonesia begitu optimistis dengan fundamental ekonomi dalam negeri yang cukup tangguh dan berulang kali memberikan informasi yang positif terhadap pasar. 
 
“Ini menjadi pertanyaan bagi pasar, dimanakah strategi bauran yang selama ini di gadang-gadang baik oleh Pemerintah maupun Bank Indonesia yang terus membuat mata uang garuda menguat,” papar Ibrahim.

Dia mengatakan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia seharusnya telah mempersiapkan diri dengan berbagai skenario dan harus menghindari sikap pesimistis terhadap kelangsungan pertumbuhan perekonomian dalam negeri yang dapat melemahkan keperkasaan rupiah yang berhasil terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper