Bisnis.com, JAKARTA – Dolar memperlambat penurunan setelah seminggu penurunan dan safe-haven yen naik tipis pada Senin (30/3/2020).
Dalam publikasi risetnya, Analis Monex Investindo Futures Ahmad menyampaikan pengetatan pergerakan orang akibat wabah corona di seluruh dunia, dan langkah investor bersiap untuk periode ketidakpastian yang berkepanjangan berpotensi kembali menekan dolar AS.
Pada hari ini pukul 12.00 WIB, indeks dolar AS meningkat 0,41 persen menjadi 98,77. Euro (EUR-USD) menguat 0,53 persen menjadi 1,1082 per dolar AS, sedangkan pound sterling (GBP-USD) meningkat 0,51 persen menuju 1,2396 per dolar AS.
“Selama tidak mampu menembus level support 1.1060 EURUSD berpotensi menopang EURUSD menguji level resistan di 1.1115 kenaikan lebih tinggi dari level resistan tersebut berpeluang menopang EURUSD menguji resistan berikutnya di 1.1130 dan 1.1150,” paparnya.
Namun bila bergerak turun GBPUSD berpotensi menguji level support di 1.1060, penurunan lebih rendah dari level support tersebut akan berpotensi menekan EURUSD menguji support selanjutnya di 1.1040 dan 1.1020.
Resistan : 1.1110, 1.1140, 1.1150
Support : 1.1080, 1.1040, 1.1020
Baca Juga
Sementara itu, sambung Ahmad, Juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Jumat (27/3) Inggris melihat tidak perlu mengubah jadwal Brexit. Pertemuan pertama komite gabungan Inggris-UE akan dilanjutkan melalui konferensi video pada hari Senin (30/3).
“Sentimen Brexit dan outlook pelemahan dolar AS berpotensi menjadi penggerak GBPUSD,” ujar Ahmad.
GBPUSD berpotensi bergerak naik menguji resistan di 1.2445, kenaikan lebih tinggi dari level resistan tersebut berpeluang menopang GBPUSD selanjutnya 1.2500 dan 1.2550.
Namun, jika bergerak turun GBPUSD berpotensi menguji level support di 1.1320, penurunan lebih dalam berpeluang menekan GBPUSD menguji support selanjutnya di 1.2275 dan 1.2030.
Resistan: 1.2445, 1.2505, 1.2550
Support : 1.2320, 1.2275, 1.2030