Bisnis.com, JAKARTA – Dua entitas Grup Astra mempublikasikan laporan keuangan 2019 pada hari ini, Rabu (26/2/2020). Kedua perusahaan itu adalah PT Federal International Finance (FIF Group) dan PT Acset Indonusa Tbk. (ACST).
FIF Group meraih laba bersih senilai Rp2,56 triliun di akhir 2019 lalu, atau tumbuh sebesar 10,82 persen dibandingkan Rp2,31 triliun pada akhir 2018.
Dikutip dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan Rabu (26/2/2020), FIF Group menyatakan total penghasilan tahun lalu mencapai Rp9,98 triliun, atau naik sebesar 5,49 persen dibandingkan Rp9,46 triliun pada akhir 2018.
Kontribusi penghasilan perseroan paling besar disumbang dari pembiayaan konsumen senilai Rp9,75 triliun, atau naik 4,38 persen dari Rp9,34 triliun pada 2018.
Penghasilan bunga dan denda perusahaan mencapai Rp214 miliar pada 2019. Angka ini naik sebesar 100 persen dari Rp107 miliar pada akhir 2018. Perusahaan membukukan pos penghasilan baru pada 2019, yaitu penghasilan ijarah Rp2,02 miliar.
Adapun, penghasilan lain-lain mencapai Rp12,80 triliun atau naik 109,83 persen dari Rp6,10 triliun pada akhir 2018. Sementara itu, total beban perusahaan tahun lalu mencapai Rp6,55 triliun atau naik sebesar 2,98 persen dari Rp6,36 triliun di akhir 2018.
Baca Juga
Rincian beban itu diantaranya beban usaha Rp2,88 triliun yang naik 3,97 persen dari Rp2,77 triliun pada tahun sebelumnya. Disusul beban bunga dan keuangan Rp2,35 triliun, yang naik 8,29 persen dari Rp2,17 triliun di 2018 lalu.
Selanjutnya, FIF Group juga mencatat beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen senilai Rp914,81 miliar, atau turun 9,42 persen dari Rp1,01 triliun pada 2018. Beban penurunan lain-lain tercatat Rp400,57 miliar atau naik 2,31 persen dari Rp391,52 miliar di akhir 2018.
Dengan kinerja tersebut, FIF Group berhasil mendongkrak nilai aset ke posisi Rp35,71 triliun atau naik sebesar 5,68 persen dari posisi Rp33,79 triliun pada periode 2018.
Sementara itu, entitas Grup Astra lainnya, yakni emiten konstruksi PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) juga baru merilis laporan keuangan 2019.
Perseroan membukukan pendapatan Rp3,95 triliun pada 2019, naik 5,96 persen dari sebelumnya Rp3,72 triliun. Namun, beban pokok pendapatan meningkat menuju Rp4,05 triliun dari Rp3,03 triliun pada 2018.
Alhasil, raihan laba Acset tergerus. Perusahaan mencatatkan rugi setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,14 triliun, berbalik dari catatan laba bersih Rp18,28 miliar pada 2018.
Ekuitas perusahaan pada akhir 2019 sebesar Rp286,47 miliar, tergerus dari tahun sebelumnya Rp1,43 triliun. Di sisi lain, liabilitas meningkat menuju Rp10,16 triliun dari Rp7,51 triliun pada 2018.
Liabilitas jangka pendek mendominasi sejumlah Rp9,99 triliun, naik dari Rp7,4 triliun. Total aset perseroan pun mencapai Rp10,45 triliun pada 2019, menanjak dari sebelumnya Rp8,94 triliun.