Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Lagi Lesu, Ini Sektor-Sektor yang Sebaiknya Dihindari Investor

Menurut analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada, salah satu penyebab utama lesunya saham adalah kepanikan pelaku pasat karena wabah virus corona yang semakin meluas.
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kondisi pasar saham yang tengah goyah, investor harus lebih cermat dalam memperhatikan aset potensial. Saham-saham yang memiliki kaitan dengan pasar di China seperti pertambangan dan industri sebaiknya dihindari.

Menurut analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada, salah satu penyebab utama lesunya saham adalah kepanikan pelaku pasat karena wabah virus corona yang semakin meluas. Hal ini akan berdampak kepada seluruh sektor pasar modal.

Pelemahan ini utamanya akan terjadi pada sektor-sektor dengan kaitan ke China yang cukup besar. Menurutnya, emiten-emiten industri seperti tekstil dan petrokimia serta sektor pertambangan Indonesia menanggung beban sentimen negatif terbesar dari wabah penyakit ini.

“Keputusan China yang menutup akses barang dari dan menuju negaranya membuat emiten-emiten ini merasakan sentimen negatif yang cenderung lebih besar bila dibandingkan dengan sektor lain,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (19/2/2020).

Untuk saat ini, Reza menyarankan kepada para investor untuk lebih cermat dalam memilih saham yang kinerjanya masih cukup baik. Selain itu, investor juga patut memperhatikan timing yang tepat untuk membeli saham.

Ia mengatakan, salah satu sektor yang sebaiknya diperhatikan adalah finansial. Pasalnya saat ini pertumbuhan pasar finansial masih cenderung defensif dan pelemahannya tidak sedrastis sektor lainnya.

“Waktu membeli yang tepat adalah saat sahamnya sudah under value dan kinerja fundamentalnya masih bagus ditengah kondisi saat ini,” tuturnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper