Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahana Sekuritas Jagokan Japfa Comfeed (JPFA) dari Sektor Perunggasan

Analis Bahana Sekuritas Maudi Vidya Andini dan Avelino Wilson Basuki memperkirakan pasar unggas domestik akan mengalami kelebihan pasokan dalam waktu dekat meskipun banyak intervensi dari sisi pemerintah hingga awal 2020.
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bahana Sekuritas mempertahankan rekomendasi netral untuk beberapa emiten perunggasan dengan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) sebagai pilihannya.

Analis Bahana Sekuritas Maudi Vidya Andini dan Avelino Wilson Basuki memperkirakan pasar unggas domestik akan mengalami kelebihan pasokan dalam waktu dekat meskipun banyak intervensi dari sisi pemerintah hingga awal 2020.

“Keyakinan kami didasarkan pada ekspektasi konsumsi rumah tangga yang lemah, dengan pertumbuhan konsumsi daging unggas hanya 3 persen sementara pertumbuhan produksi mencapai 6 persen secara tahunan,” tulis keduanya dalam riset.

Untuk itu, kedua analis memperkirakan pasokan berlebih hingga 860 ribu ton hingga 2021 sedangkan produksi nasional mencapai 7,6 ton.

Bahana Sekuritas memilih JPFA sebagai pilihan utamanya karena margin pakan unggas yang kuat, kapasitas rumah pemotongan yang unggul dan valuasi yang lebih rendah dari pemain di sektor yang sama.

“Kami menetapkan target price 12 bulan untuk JPFA pada level Rp1.950, berdasarkan PER 12 kali, 2020E 0,5SD di atas rata-rata 3 tahun terakhir. Hal ini berarti, potensi harga sahamnya bisa naik 33,6 persen dari level saat ini,” tulisnya.

Sementara itu, emiten unggas CPIN direkomendasikan untuk dijual karena potensi margin terkompresi mengingat kontribusi pendapatan ayam pedaging yang lebih tinggi ke depannya.

“Kami menetapkan harga CPIN untuk 12 bulan di Rp5.350 berdasarkan target PER tahun 2020 sebesar 21,5 kali atau 0,5SD di bawah rata-rata tiga tahun terakhir.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (18/2/2020) di Bursa Efek Indonesia, emiten unggas kompakberada di zona hijau.

Empat emiten tersebut adalah PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) dan PT Sierad Produce Tbk (SIPD).

Dikutip dari data Bloomberg, pada sesi pertama perdagangan bursa pada Selasa (18/2/2020) keempatnya kompak ‘berkokok’ pada zona hijau.

Emiten CPIN bahkan ikut mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di zona hijau bersama dengan ASII, BRPT, TLKM dan KLBF pada sesi pertama perdagangan. Adapun, volume transaksi CPIN pada sesi pertama sebesar 1,61 juta saham dengan nilai sebesar Rp10,81 miliar.

Emiten unggas MAIN mengungguli tiga saham lainnya dengan skala margin kenaikan terbesar yakni 2,96 persen atau 25 poin di level Rp870 pada penutupan sesi pertama perdagangan bursa hari ini setelah sempat dibuka pada level Rp845.

Adapun saham JPFA mengikuti dengan kenaikan sebesar 2,64 persen atau 40 persen menjadi Rp1.555 setelah dibuka pada level Rp1.515 pada pagi ini.

Selanjutnya, CPIN bullish pada perdagangan sesi pertama dengan kenaikan sebesar 2,28 persen atau 150 poin di level Rp6.725 setelah dibuka pada level Rp6.575.

Terakhir, emiten SIPD juga berada di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,85 persen atau 15 poin ke level Rp825 dari Rp810 pada pembukaan pasar hari ini.

Hal ini kemungkinan besar dipicu oleh sentimen positif perihal Permendag nomor 7 tahun 2020 mengenai harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper