Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil SUN Tenor 10 Tahun Turun, Simak Rekomendasinya

Investor harus berhati-hati karena pasar obligasi memasuki area terbatas. Simak rekomendasi dari Pilarmas Investindo Sekuritas.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil surat utang negara tenor 10 tahun pada perdagangan sebelumnya mencapai level 6,92% dan masih berpotensi terus turun. Berikut rekomendasi untuk perdagangan hari ini. 

Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pada perdagangan hari ini dia merekomendasikan agar investor melakukan aksi beli dengan volume terbatas. Alasannya, masih ada peluang bagi pasar obligasi menguat sehingga menekan imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun bertahan di bawah 7%. 

Pada perdagangan sebelumnya, Maximilianus menyebut imbal hasil SUN tenor 10 tahun menembus level 6,92% akibat dorongan aliran dana asing. Dia menyebut sentimen utama yang menggerakkan yakni optimisme pasar terkait perang dagang China-Amerika Serikat dan konflik geopolitik Amerika Serikat-Iran. 

Pada perdagangan hari ini, dia memperkirakan pasar bakal dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Dia berujar pada masa seperti ini investor harus berhati-hati karena pasar obligasi memasuki area terbatas. 

“Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil,” ujarnya, Senin (13/1/2020) dalam hasil risetnya. 

Adapun, beberapa sentimen yang bakal memengaruhi pergerakan pasar obligasi hari yaitu, pertama, kelanjutan perang dagang China-Amerika Serikat yang bakal meneken kesepakatan dagang tahap I. 

Rencananya, Rabu (15/1/2020), kedua pihak bakal meneken kesepakatan dagang tahap I. Pada kesempatan itu, komitmen yang akan disepakati berupa komitmen China untuk menghormati kekayaan intelektual Amerika Serikat serta tidak memanipulasi mata uangnya.

Kedua, konflik geopolitik Amerika Serikat-Iran yang memasuki tahap relaksasi. Pasalnya, sebelumnya Iran menyebut penembakan pesawat menuju Ukraina karena Angkatan Darat Iran. Lalu, Trump mengirimkan pesan melalui akun resminya di Twitter yang meminta Iran agar mengizinkan kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia melaporkan fakta yang terjadi di lapangan. Kemudian, dia pun memperingatkan agar mengontrol keputusannya karena Iran tengah menjadi sorotan. 

Maximilianus berujar kedua sentimen ini akan memberikan peluang lebih besar kepada pasar global sehingga mendapatkan respons positif di pasar. 

“Kedua momen ini boleh dibilang akan menjadi satu kesatuan sehingga memberikan peluang yang lebih besar kepada pasar global untuk merespons secara positif pergerakan pasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper