Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah merilis jadwal penerbitan surat berharga negara khusus investor ritel sepanjang tahun 2020. Berikut perinciannya.
Pemerintah telah mengumumkan setidaknya pada tahun ini penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel pada 2020 dilakukan sebanyak enam kali. Artinya, kesempatan penawaran instrumen investasi bagi investor ritel lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 10 kali.
Instrumen SBN ritel yang membuka tahun ini bakal ditawarkan pada 27 Januari 2020. Instrumen tersebut yakni surat berharga ritel (SBR) seri SBR009. Mengacu pada seri sebelumnya, SBR008 memiliki kupon sebesar 7,2% perbulan.
Namun, pada masa penawarannya, kupon yang ditawarkan pada seri SBR009 akan mengacu pada kupon sukuk tabungan seri ST006 yang terbit sebagai penutup tahun 2019. Instrumen ST006 ditawarkan dengan kupon sebesar 6,75% perbulan.
Kupon pada instrumen ST006 akan menjadi salah satu acuan untuk menetapkan kupon pada SBR009. Untuk setiap pembelian instrumen SBR009 dikenakan pajak sebesar 15%. Dengan demikian, investor bisa memilih instrumen investasi dan menyiapkan dana.
SBN ritel akan terbit pada Januari, Februari dan Juni untuk paruh pertama 2020. Lalu, sisanya akan terbit pada Agustus dan dua instrumen sekaligus pada Oktober.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan pengurangan frekuensi penerbitan SBN ritel diharapkan agar pemangkasan frekuensi penawaran bisa mendorong optimasi penggalangan dana. Pasalnya, dia menilai penerbitan 10 kali sepanjang tahun 2019 tak mampu diserap pasar secara optimal.
Oleh karena itu, pihaknya memilih waktu-waktu yang tepat ketika masyarakat memiliki dana menganggur yang cukup sehingga bisa dialihkan ke instrumen surat utang buatan Pemerintah.
“Ketika [frekuensi penerbitannya] sebulan sekali, itu orang belum siap. Kami melihat trennya itu kan kayak gini: menjelang puasa enggak banyak [pemesanan SBN ritel] karena [dananya] untuk konsumsi. Setelah liburan sekolah, konsumsi justru lebih besar,” katanya.
Berdasarkan catatan Bisnis, instrumen SBN ritel yang akan jatuh tempo tahun depan senilai Rp23,01 triliun. Perinciannya, instrumen SR009 dengan nilai Rp14,04 triliun yang jatuh tempo pada 10 Maret 2020.
Lalu, instrumen ORI014 dengan nilai Rp8,97 triliun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2020. Angka ini tergolong lebih rendah dibandingkan dengan nilai SBN ritel jatuh tempo pada 2019 yang mencapai Rp51 triliun.
Berikut jadwal penerbitan SBN ritel tahun 2020 :
27 Januari
SBR009
24 Februari
SR012
23 Juni
SBR010
28 Agustus
ST007
1 Oktober
ORI017
26 Oktober
ST008