Bisnis.com, JAKARTA – PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) telah merealisasikan dana hasil penawaran umum terbatas I sebesar 57% atau senilai Rp 741,676 miliar per 31 Desember 2019.
Berdasarkan keterbukaan informasi publik Bursa Efek Indonesia, emiten di sektor konsumer tersebut banyak menggunakannya untuk membangun pabrik baru, menambah lini produksi, hingga perawatan dan pemeliharaan fasilitas produksi.
“Penyerapan terbesar banyak dialokasikan untuk pabrik di Gresik senilai lebih dari Rp250 miliar, Lampung Rp89,87 miliar, dan Pekanbaru Rp89,87 miliar,” jelas keterangan tersebut yang dikutip pada Jumat (10/1/2020).
Dengan demikian, perseroan pun masih menempatkan sisa dana hasil right issues senilai Rp566,56 miliar yang tersebar di 23 bank.
Sebagai informasi emiten berkode saham ROTI tersebut telah memperoleh tanggal efektif melakukan right issue sejak 12 Oktober 2017 dan mengantongi senilai total Rp 1,43 triliun.
Berdasarkan catatan Bisnis, ROTI memang melakukan tambahan kapasitas baru dengan kurang lebih senilai Rp1 triliun diantaranya didistribusikan untuk belanja modal pada 2018 dan 2019, termasuk di antaranya untuk pembangunan 4 pabrik baru.
Empat pabrik itu yakni pabrik Batam, Kepulauan Riau dan Laguna, Filipina yang beroperasi pada 2018, serta pabrik Gresik, Jawa Timur dan Balikpapan, Kalimantan pada tahun ini. Sisanya Rp400 miliar sisa dari dana right issue akan menjadi belanja modal pada 2020. Belanja modal tersebut utamanya untuk membangun pabrik di Banjarmasin dan Pekanbaru.
Penambahan dua pabrik baru di Luar Jawa tersebut diharapkan beroperasi penuh pada paruh kedua tahun ini.