Bisnis.com, JAKARTA-BNI Sekuritas memperkirakan kenaikan surat utang negara pada perdagangan hari ini terbatas karena sebelumnya telah mencapai kenaikan tinggi.
Dikutip dari hasil risetnya, Rabu (18/12/2019), Kepala Riset Pendapatan Tetap BNI Sekuritas, Ariawan mengatakan penguatan surat utang negara (SUN) bakal terbatas akibat kenaikan tinggi yang telah direalisasikan sebelumnya. Dia menyebut di eksternal cenderung optimistis akibat data perumahan dan produksi industri Amerika Serikat yang positif.
Adapun, angka perumahan periode November mencapai 1,36 juta atau di atas ekspektasi konsensus Bloomberg yakni 1,34 juta. Dari sisi data perizinan bangunan realisasinya mencapai 1,48 juta dari 1,46 juta pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, produksi industri tumbuh 1,1% secara bulanan. Padahal, pada bulan sebelumnya produksi industri cenderung turun 0,9%.
"Potensi kenaikan yield di pasar surat utang Indonesia diperkirakan akan semakin terbatas pasca kenaikan yield dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyebut kenaikan yield SUN juga terbatas karena selisih imbal hasil SUN dengan Tresuri AS yang masih cukup tebal. Sebagai gambaran, dia menuturkan spread antara SUN dan Tresuri AS bertenor 10 tahun saat ini mencapai 544 basis poin atau di atas rata-rata spread pada 2 bulan terakhir yakni 525 basis poin.
Oleh karena itu, dia memperkirakan dana asing akan kembali masuk ke pasar SUN. Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan agar investor memilih instrumen bertenor menengah dan panjang untuk memanfaatkan momentum. Beberapa seri SUN yang bisa dicermati yaitu FR0077, FR0081, FR0078, FR0082, FR0080, dan FR0083.
"Di tengah potensi kenaikan yield yang semakin terbatas di pasar surat utang Indonesia, SUN tenor menengah dan panjang bisa jadi pilihan," ujarnya.
_1652851581.jpg?w=184&h=104)
