Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Mandat Turunkan Utang, Ini Strategi Dirut Lippo Karawaci (LPKR)

Dalam waktu dekat, Lippo Karawaci akan melepas aset Mall Puri kepada LMIRT dengan estimasi nilai penjualan Rp3,7 triliun.
Manajemen PT Lippo Karawaci Tbk. memberikan penjelasan dalam paparan publik di Jakarta, Senin (16/12/2019)./Bisnis-Pandu Gumilar
Manajemen PT Lippo Karawaci Tbk. memberikan penjelasan dalam paparan publik di Jakarta, Senin (16/12/2019)./Bisnis-Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. akan melepas aset non-inti pada 2020 untuk menurunkan tingkat utang perseroan.

Direktur Utama Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan perseroan tengah meninjau aset yang dapat dilikuidasi pada tahun depan. Hal itu dilakukan sebab perseroan fokus untuk menurunkan jumlah utang dalam beberapa tahun ke depan.

"Setelah rights issue kemarin, kami mendapatkan mandat untuk mengurangi jumlah utang, jadi kami akan lakukan itu," katanya dalam paparan publik di Jakarta pada Senin (16/12).

Adapun aset yang akan dilepas dalam waktu dekat ialah Mall Puri yang berada di Jakarta Barat. Ketut mengatakan dari hasil penjualan mal itu setidaknya perseroan dapat mengantongi dana sebesar Rp3,7 triliun.

"Penjualan Mall Puri pada 2020 akan memberikan hasil Rp3,7 triliun. Saat ini masih dalam tahap administrasi," katanya.

LPKR menjual mal itu kepada perusahaan afiliasi, yakni perusahaan pengelola dana investasi real estat (DIRE) yang berbasis di Singapura, Lippo Malls Indonesia Retail Trust.

Penjualan mal itu menyebabkan perseroan belum dapat memberikan arahan terkait target pendapatan maupun laba bersih pada 2020. Ketut menambahkan perseroan akan melikuidasi aset yang tidak menjadi bagian dari fokus utama perseroan.

"Sekarang aset-aset itu tengah kami evaluasi. Pada intinya kami ingin meningkatkan performa dengan menjaga likuiditas sehingga kami memiliki kemampuan menghadapi perubahan," ungkapnya.

Sepanjang 2019, entitas usaha Keluarga Riady itu telah menurunkan utang sebesar Rp2,03 triliun berkat suntikan dana segar usai rights issue. Pada kuartal III/2019, total utang LPKR sebesar Rp12,44 triliun turun dari posisi Rp14,47 triliun pada akhir 2018.

Dengan demikian, rasio utang LPKR terhadap ekuitas pun ikut turun dari posisi 0,79 kali menjadi 0,35 kali. Ketut mengklaim rasio itu jauh lebih baik daripada rata-rata industri yang berada di posisi 0,5 kali.

"Kami sudah berusaha menarik lagi obligasi dengan kupon bunga yang tinggi. Tapi rata-rata kreditur menolak untuk melepasnya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper