Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak negatif pada awal perdagangan hari ini, Rabu (4/12/2019), saat bursa saham di kawasan Asia terbenam di zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka turun 0,20 persen atau 12,56 poin di level 6.121,33. Pelemahannya kemudian sedikit terkikis ke level 6.125,04 dengan koreksi 0,14 persen atau 8,85 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (3/12), indeks mampu mengakhiri pergerakannya di level 6.133,90 dengan kenaikan 0,06 persen atau 3,84 poin.
Lima dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif, dipimpin barang konsumen (-0,61 persen) dan properti (-0,38 persen). Empat sektor lainnya bergerak positif, dipimpin aneka industri yang naik 0,35 persen.
Sebanyak 75 saham menguat, 105 saham melemah, dan 485 saham stagnan dari 665 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,74 persen dan 0,31 persen menjadi penekan utama atas pergerakan IHSG.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 turun 0,13 persen atau 0,72 poin ke level 539,52 pukul 09.13 WIB, setelah berakhir melemah 0,21 persen atau 1,12 poin di posisi 540,25 pada Selasa (3/12).
Indeks saham lainnya di Asia juga tertekan di zona merah pada Rabu (4/12) pagi, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-1,27 persen), indeks Kospi Korea Selatan (-1,06 persen), dan indeks Hang Seng Hong Kong (-1,24 persen).
Di China, dua indeks saham utamanya, indeks Shanghai Composite dan blue chip CSI 300 China masing-masing terkoreksi 0,51 persen. Adapun indeks FTSE Straits Time Singapura dan FTSE Malay KLCI masing-masing turun 0,68 persen dan 0,56 persen.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali tertekan pada perdagangan hari ini mengikuti pergerakan bursa global.
Pada perdagangan Selasa (3/12/2019), bursa AS ditutup melemah cukup tajam dengan Dow Jones (-1,01 persen), S&P (-0.66 persen), dan Nasdaq (-0,55 persen).
“Pelemahan terjadi setelah para pelaku pasar semakin pesimistis akan perkembangan negosiasi dagang fase 1 antara AS dan China,” tulis Samuel Seluritas, dikutip dari publikasi risetnya.
Dalam tanya jawab dengan wartawan, Presiden AS Donald Trump mengatakan perdamaian perang dagang mungkin tidak akan tercapai pada tahun 2019 ini.
Trump menegaskan dirinya tidak memberi tenggat waktu kapan masalah perang dagang akan berakhir. Meski demikian, ia menyatakan mungkin China harus menunggu hingga Pemilu Presiden AS dilaksanakan pada bulan November 2020 mendatang.
Sebelumnya, AS juga telah menjatuhkan sanksi kenaikan tarif dagang pada Prancis, Argentina dan Brasil yang merupakan sekutu AS. Hal ini cukup mengejutkan bagi investor dan membuat naiknya kekhawatiran akan konflik dagang semakin memburuk.
“Kami memperkirakan IHSG akan kembali tertekan pada perdagangan hari ini mengikuti pergerakan bursa global,” tambah Samuel Sekuritas.
Bersama IHSG, nilai tukar rupiah terpantau melemah 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.123 per dolar AS pada pukul 09.07 WIB, setelah mampu berakhir terapresiasi 10 poin di posisi 14.115 pada Selasa (3/12).