Bisnis.com, JAKARTA – PT BNI Sekuritas memprediksi harga surat utang negara (SUN) loyo akibat ketidakpastian global.
Dikutip dari hasil risetnya, Selasa (3/12/2019), Kepala Riset Pendapatan Tetap BNI Sekuritas, Ariawan mengatakan langkah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor baja dan aluminium dari Brazil dan Argentina membuat pelaku pasar global enggan menempatkan dana pada aset di negara berkembang. Di sisi lain, belum ada titik terang terkait perang dagang China-AS sehingga pelaku pasar lebih berhati-hati membuat keputusan.
Selain itu, data manufaktur AS lebih rendah dari ekspektasi. Data manufaktur AS pada November berada di level 48,1 atau lebih rendah dari ekspektasi konsensus Bloomberg yang sebesar 49,2.
"Potensi koreksi harga lanjutan di pasar surat utang Indonesia masih cukup terbuka dalam jangka pendek di tengah meningkatnya tekanan eksternal," katanya.
Di sisi lain, dia menyebut data inflasi bulanan periode November rendah yakni 0,14% secara bulanan dan 3% secara tahunan.
Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan agar investor memilih instrumen jangka pendek dan menengah guna memanfaatkan momentum koreksi harga hari ini. Beberapa seri SUN yang bisa dicermati yaitu FR0053, FR0061, FR0070, FR0077, FR0059, FR0064, dan FR0071.
Baca Juga
“Di tengah potensi koreksi harga lanjutan yang masih cukup terbuka di pasar surat utang Indonesia, maka SUN bertenor pendek dan menengah ,” katanya.