Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah dan melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (3/12/2019), di tengah pelemahan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka turun 0,17 persen atau 10,15 poin di level 6.119,9 dan meluncur ke level 6.111,65 dengan pelemahan 0,30 persen atau 18,4 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (2/12), indeks mampu mengakhiri pergerakannya di level 6.130,05 dengan lonjakan 1,97 persen atau 118,22 poin.
Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif pada Selasa (3/12), dipimpin barang konsumen (-0,65 persen) dan infrastruktur (-0,51 persen). Satu-satunya sektor yang mampu bergerak positif adalah properti (+0,02 persen).
Sebanyak 5 saham menguat, 23 saham melemah, dan 637 saham stagnan dari 665 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 0,76 persen dan 0,99 persen menjadi penekan utama atas pergerakan IHSG.
Baca Juga
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,53 persen atau 2,84 poin ke level 538,52 pukul 09.09 WIB, setelah berakhir naik tajam 2,23 persen atau 11,82 poin di posisi 541,37 pada Senin (2/12).
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga tertekan di zona merah pada Selasa (3/12) pagi, di antaranya adalah indeks Nikkei 225 Jepang (-1,05 persen), indeks Kospi Korea Selatan (-0,79 persen), dan indeks Hang Seng Hong Kong (-0,77 persen).
Di China, dua indeks saham utamanya, indeks Shanghai Composite dan blue chip CSI 300 China masing-masing ikut terkoreksi 0,39 persen dan 0,27 persen.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, pergerakan IHSG diperkirakan akan tertekan di zona merah karena terseret kemungkinan perang dagang Amerika Serikat melawan Brasil dan Argentina.
Pada perdagangan Senin (2/12/2019), bursa AS ditutup melemah dengan Dow Jones (-0.96 persen), S&P (-0.86 persen), dan Nasdaq (-1,12 persen).
Data ISM Manufacturing PMI November AS dilaporkan sebesar 48,1, di bawah ekspektasi konsensus 49,2 dan lebih rendah dari angka bulan sebelumnya yaitu 48,3.
Selain itu, melalui Twitter, Presiden AS Donald Trump kembali menyampaikan akan segera menetapkan tarif terhadap baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina dengan tuduhan kedua negara tersebut telah melemahkan mata uangnya terhadap dolar AS.
“Menanggapi kemungkinan disulutnya perang dagang AS vs Brazil dan Argentina, dan aksi taking profit atas kenaikan kemarin, kami perkirakan IHSG akan tertekan pada perdagangan hari ini,” papar Samuel Sekuritas dalam publikasi risetnya.