Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan diproyeksikan melanjutkan penguatan pada Selasa (3/12/2019).
Pada penutupan Senin (2/12/2019), IHSG ditutup menguat 1,97% di level 6.130,05. Penguatan ini didorong oleh sektor pertambangan yang naik 3,54% dan konsumer dengan kenaikan sebesar 2,34%.
Dalam riset hariannya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG ditutup menguat yang didorong investor mulai kembali ke pasar saham setelah terdiskon cukup dalam beberapa hari terakhir. Di sisi lain, data inflasi Indonesia dirilis di bawah ekspektasi pasar.
Dia pun memprediksikan IHSG pada Selasa (3/12/2019) akan menguat dengan rentang level resistance 6.166 hingga 6.201 dan rentang level support 5.987 hingga 6.059.
"IHSG diprediksi menguat, Candlestick membentuk long white body menguat setelah rebound di support Bollinger band. Indikator stochastic membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi penguatan," katanya.
Kendati demikian, penguatan diperkirakan hanya berlangsung dalam jangka pendek mengingat masih minimnya sentimen pendorong.
Dennies merekomendasikan beberapa saham yang patut dicermati investor, antara lain CTRA, BBNI, dan TLKM.
Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyatakan secara teknikal IHSG bergerak optimis menguat mencapai target Moving Average 50 hari dengan potensi menguji resistance dan MA200 apabila kuat terus di atas Moving Average 50 hari yang berada di kisaran level 6.145.
Indikator stochastic goldencross pada area oversold dan RSI bullish momentum setelah berhasi reversal. "Secara teknikal kami perkirakan IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan hingga di atas MA50 dengan support resistance 6.100-6.210," katanya.
Adapun, saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal menurut Lanjar di antaranya TBLA, BISI, INKP, TKIM, WSBP, PGAS, IMAS, INDY, PTPP, ADHI, WIKA, SCMA, dan SRIL.