Bisnis.com, SEMARANG—Harga emas berpotensi menuju area US$1.500 per troy ounce seiring dengan meningkatnya permintaan setelah Bank Sentral AS memangkas suku bunga acuan semalam.
Dalam publikasi risetnya, PT Valbury Asia Futures menuliskan harga emas menanjak setelah Federal Reserve memangkas suku bunga acuan. Pemangkasan ini menjadi ketiga kali pada 2019.
Di sisi lain, negosiasi perdagangan antara AS dan China tampaknya belum menunjukan kemajuan yang positif. Permasalahan yang menmbulkan ketidakpastian global ini turut membuat investor beralih ke emas.
Pada perdagangan Kamis (31/10/2019) pukul 8:30 WIB, harga emas spot naik 1,7 poin atau 0,11% menjadi US$1.497,36 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Desember 2019 meningkat 2 poin atau 0,13% menuju US$1.498,70 per troy ounce.
Secara teknikal, Valbury menyarankan beli terhadap emas dengan target harga US$1.501—US$1.506 per troy ounce. Namun, investor disarankan melakukan stop loss di posisi US$1.487 per troy ounce.
Support : UD$1.485,387, US$1.475,183, US$1.469,632
Resistan : US$1.501,142, US$1.506,693, US$1.516,897
Harga Emas Berpeluang Tembus US$1.500
Harga emas berpotensi menuju area US$1.500 per troy ounce seiring dengan meningkatnya permintaan setelah Bank Sentral AS memangkas suku bunga acuan semalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Menakar Nasib Pemilik 24,65% Saham Publik Waskita (WSKT)
11 jam yang lalu
Historia Bisnis: Momen Singkat Grup Salim Jalankan Pabrik Kardus
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 jam yang lalu
Menakar Nasib Pemilik 24,65% Saham Publik Waskita (WSKT)
1 hari yang lalu
Tugu Insurance Cetak Laba Rp552 Miliar Jelang HUT ke-43
9 jam yang lalu