Bisnis.com, JAKARTA - Mendulang keuntungan sebanyak-banyaknya dalam perdagangan berjangka membutuhkan strategi yang tepat untuk membaca situasi dan memilih posisi buy dan sell dalam kurun waktu tertentu.
Umumnya, terdapat dua jenis trader dengan memperhatikan dua sisi faktor yang berbeda pada harga untuk menentukan strategi yang tepat dalam perdagangan, yaitu trader yang memperhatikan sisi teknikal dan trader yang memperhatikan sisi fundamental dari harga.
VP Sales PT Monex Investindo Futures Fachmi Jaidi mengatakan bahwa bagi trader yang memperhatikan sisi fundamental sebagai strategi tradingnya, terdapat trik tertentu yang dapat digunakan untuk mendapatkan peluang keuntungan yang baik.
"Trik ini menggunakan hukum deviasi 20 persen dari data rilis fundamental mata uang yang dipilih lalu dibandingkan dengan proyeksi data dari perkiraan analis," ujar Fachmi kepada Bisnis, belum lama ini.
Contohnya untuk pasangan GBP/USD yang sangat bergantung kepada data fundamental Inggris dan AS. Ketika data fundamental seperti data NFP AS dirilis lebih baik dan perbedaan dari data aktual dengan proyeksi analis sebesar 20 persen, maka pergerakan terhadap dolar AS akan menguat cukup signifikan. Kemudian, trader bisa mulai memasang posisi sell pada pound sterling.
Begitu juga sebaliknya, jika rilis data NFP AS negatif dan perbandingan dengan data aktual lebih kecil 20 persen, maka pergerakan dolar AS akan melemah cukup signifikan, sehingga trader bisa mulai memasang posisi buy pada pound sterling.
"Mudahnya, semisal data NFP AS proyeksinya 300.000 kemudian, dirilis atau data aktualnya 360.000 atau 20 persen lebih tinggi dari proyeksi, maka ini waktunya sell di pound sterling. Kalau dirilis 240.000 atau 20 persen lebih kecil dari proyeksi, maka waktunya buy pound sterling," papar Fachmi.
Dia mengatakan, hukum deviasi 20 persen memang tidak dapat menentukan berapa besaran perubahan harganya, tetapi dengan trik tersebut dapat menjadi sinyal bagi trader menjelang pergerakan atau volatilitas yang cukup signifikan dari harga.
Para trader bisa menggunakan trik ini untuk pasangan mata uang apapun dengan memperhatikan data fundamental tersebut akan lebih berpengaruh terhadap mata uang yang mana.
"Begitu lihat rilis data fundamentalnya, trader bisa langung menunggu price swing yang tepat untuk menaruh posisi," papar Fachmi.