Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (2/8/2019), seiring dengan rontoknya daya tarik aset berisiko.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,82 persen atau 52,19 poin ke level 6.329,35 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (1/8), IHSG berakhir terkoreksi 0,14 persen atau 8,96 poin di level 6.381,54.
Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka turun 0,63 persen atau 40,42 poin di level 6.341,12 pagi ini. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.317,27 – 6.351,73.
Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-2,02 persen) dan properti (-1,33 persen). Satu-satunya sektor yang mampu menetap di zona hijau hanyalah perdagangan yang naik 0,17 persen.
Sebanyak 118 saham menguat, 276 saham melemah, dan 258 saham stagnan dari 652 saham yang diperdagangkan.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 1,64 persen dan 1,61 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.
Indeks saham lainnya di Asia rata-rata ikut melemah, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-2,61 persen), indeks Hang Seng Hong Kong (-2,37 persen), dan Kospi Korea Selatan (-0,74 persen).
Di China, dua indeks saham acuannya yakni Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 1,68 persen dan 1,75 persen pada pukul 11.32 WIB.
Pasar keuangan global seketika bergoyang setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif baru untuk China yang memanaskan tensi perdagangan kedua negara.
Melalui akun Twitter miliknya pada Kamis (1/8/2019), Trump mengatakan akan mengenakan tarif 10 persen pada impor tambahan asal China senilai US$300 miliar mulai 1 September.
Langkah tersebut diambil Trump setelah putaran perundingan perdagangan antara kedua negara yang berakhir Rabu (31/7/2019) menunjukkan sedikit tanda terobosan.
Cuitan Trump sontak mendongkrak permintaan untuk safe haven seperti emas, yang diburu oleh investor di tengah kekhawatiran geopolitik, sekaligus menekan daya tarik aset-aset berisiko.
“Setelah pertemuan AS-China, pasar berharap akan ada ketenangan untuk beberapa waktu. Tapi kini investor dan perusahaan harus merevisi skenario mereka,” ujar Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management, dilansir dari Reuters.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah melemah 114 poin atau 0,81 persen ke level Rp14.230 per dolar AS pukul 11.01 WIB, setelah dibuka terdepresiasi 0,45 persen atau 63 poin di level Rp14.179 per dolar AS.
Sementara itu, indeks Bisnis-27 melemah 1 persen atau 5,63 poin ke level 559,96 dan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), melorot 1,12 persen atau 7,74 poin ke level 682,75 pada akhir sesi I.