Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Perlambatan Permintaan di China, Harga Karet Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Januari 2020 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,96 persen atau 1,70 poin ke level 175,3 yen per kilogram (kg) dari level penutupan sebelumnya.
Petani mengumpulkan getah karet hasil pane/Antara
Petani mengumpulkan getah karet hasil pane/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di Tokyo ditutup melanjutkan pelemahan pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (1/8/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Januari 2020 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,96 persen atau 1,70 poin ke level 175,3 yen per kilogram (kg) dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan kemarin, Rabu (31/7), harga karet kontrak Januari 2020 ditutup dengan pelemahan 0,51 persen atau 0,9 poin ke level 177 yen per kg (lihat tabel).

Sementara itu, harga karet kontrak September 2019 di Shanghai Futures Exchange hari ini berakhir melemah 30 poin atau 0,28 persen ke level 10.640 yuan per ton.

Dilansir Bloomberg, harga karet di Asia turun di tengah kekhawatiran bahwa langkah kebijakan terbaru Federal Reserve AS mungkin tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan global sementara permintaan mobil di China akan tetap rendah.

Investor menjual aset berisiko menyusul penurunan besar pasar ekuitas pada hari Rabu, menurut Naohiro Niimura, mitra di Market Risk Advisory di Tokyo.

“Karet juga turun karena angka PMI China yang lebih lemah mencerminkan permintaan otomotif yang buruk,” ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengecewakan dengan memberikan penurunan suku bunga yang tidak cukup agresif untuk melawan perang perdagangan dan mata uang yang diupayakan oleh pemerintahannya.

Indeks S&P 500 turun sebanyak 1,8 persen pada hari Rabu setelah Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin kali ini bukan merupakan langkah awal dari kebijakan pelonggaran jangka panjang.

Sementara itu, data indeks manajer pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) sektor manufaktur China yang dirilis Caixin mencapai level 49.9, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 49.5 namun masih di bawah level 50.

Seperti diketahui, level PMI di atas 50 menandakan sinyal ekspansi aktivitas, sedangkan level di bawah 50 menandakan kontraksi.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Januari 2020 di Tocom
TanggalHarga (yen/kg)Perubahan (persen)

1/8/2019

175,30

-0,96

31/7/2019

177

-0,51

30/7/2019

177,90

-1,71

29/7/2019

181

-1,31

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper