Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah kondisi pelemahan penjualan semen dalam negeri, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. mampu menekan kerugian pada semester I/2019.
Ex PT Holcim Indonesia Tbk. itu berhasil menekan kerugian sebesar 48,35 persen menjadi Rp278,51 miliar dari rugi tahun sebelumnya senilai Rp539,27 miliar.
Hingga akhir semester pertama, SBI mencatat penurunan volume penjualan semen dan terak sebesar 2,4 persen dan berimbas pada penurunan pendapatan dari Rp4,61 triliun pada semester I/2018, menjadi Rp4,51 triliun pada semester I/2019.
Di tengah persaingan pasar yang ketat dan perlambatan permintaan, SBI mampu mempertahankan pangsa pasar di semester I 2019 di angka 15,2 persen.
Laba bruto meningkat sebesar 36% dan EBITDA sebesar 99 persen. Pencapaian ini tidak lepas dari program-program efisiensi dan sinergi, yang terbukti berhasil menurunkan faktor-faktor biaya penjualan dan operasional, seperti penurunan biaya distribusi sebesar 9 persen dan penurunan biaya penjualan sebesar 59 persen.
SBI juga berhasil mencetak laba sebelum bunga dan pajak penghasilan sebesar Rp192 miliar, dibandingkan kerugian pada semester pertama tahun 2018. Upaya-upaya tersebut telah membantu SBI memperkecil kerugian dari semester I/2018.
Ke depan, emiten berkode saham SMCB tersebut akan terus fokus untuk melanjutkan tren positif untuk memperbaiki kinerja keuangan dengan memperkuat fundamental operasional, serta fokus pada program-program penambahan nilai untuk konsumen, antara lain solusi digital dan produk kemasan untuk aplikasi khusus seperti PowerMax.