Bisnis.com, JAKARTA—PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) diproyeksi bisa menyentuh Rp5.000 per lembar dan mendapat rekomendasi lebih menguntungkan (outperform) dari rekomendasi sebelumnya undervalue.
Dikutip dari riset di Bloomberg, Kamis (25/7/2019), Analis Macquarie, Nathania Nurhalim mengatakan proyeksi Rp5.000 naik 83 persen dari perdagangan sebelumnya Rp2.900. Data Bloomberg mencatat Indosat mendapatkan delapan buy, 12 hold dan 8 jual.
Di samping itu, dia pun menaikkan konsensus target satu tahun dalam kurun waktu 3 bulan. Perkiraan harga saham ISAT berada di kisaran Rp1.500 hingga Rp7.000.
Proyeksi tersebut didasarkan pada peningkatan kualitas jaringan yang akan berimbas pada pertumbuhan yang lebih tinggi dari sisi kinerja keuangan pada 2020. Hal itu seperti yang terjadi ketika tahun 2016-2017 setelah perseroan menggelar jaringan 3G.
Selain itu, realisasi belanja modal sepanjang 2019 akan menjadi pertimbangan. Katalis berikutnya yang akan memengaruhi pergerakan harga sahamnya yakni rencana paparan publik kinerja perseroan sepanjang semester I/2019 pada 1 Agustus 2019.