Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Menguat, IHSG Justru Tinggalkan Level 6.400 di Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,24 persen atau 15,21 poin ke level 6.388,59 pada akhir sesi I, meskipun sempat dibuka rebound 0,15 persen atau 9,51 poin ke level 6.413,32 dari level penutupan sebelumnya.
Karyawan beraktivvitas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivvitas di dekat papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (24/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,24 persen atau 15,21 poin ke level 6.388,59 pada akhir sesi I, meskipun sempat dibuka rebound 0,15 persen atau 9,51 poin ke level 6.413,32 dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (23/7), IHSG ditutup melemah 0,46 persen atau 29,74 poin ke level 6.403,81. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 6.388,23 – 6.419,22.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur yang melemah 1,32 persen dan finansial dengan pelemahan 0,42 persen. Di sisi lain, empat sektor menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 0,95 persen.

Dari 652 saham yang diperdagangkan, sebanyak 178 saham menguat, 177 saham melemah, dan 297 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I setelah melemah 1,65 persen, disusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 0,88 persen.

Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menyebutkan IHSG masih tertekan karena aksi jual investor.

Lanjar mengungkapkan pergerakan IHSG secara teknikal mengkonfirmasi pola dark cloud cover dengan melemah menguji support moving Average 20 hari dan lower bollinger bands.

Indikator Stochastic dan RSI pun bergerak berfluktuatif negati menuju oversold.

"Sehingga secara teknikal kami proyeksikan IHSG masih akan diwarnai aksi jual dengan support resistance 6.350-6.420," demikian menurut risetnya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia rata-rata menguat siang ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing naik 0,30 persen dan 0,44 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 menguat masing-masing 1,01 persen dan 1,03 persen. Adapun indeks Hang Seng menguat 0,61 persen.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat, menyambut petunjuk dalam kemajuan perundingan perdagangan China-AS.

Sentimen didorong oleh laporan Bloomberg bahwa Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer akan menuju ke Shanghai pekan depan untuk pertemuan dengan para pejabat China.

Sementara itu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada hari Selasa rencana tersebut sebagai pertanda baik dan mengatakan ia berharap Beijing akan mulai membeli produk pertanian AS segera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper