Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lindungi Investor, Pelaku 'Goreng Saham' Harus Ditindak Tegas

Maraknya fenomena 'goreng-menggoreng' saham di pasar modal Indonesia kian meresahkan banyak investor. Selain merugikan investor, aksi meraih keuntungan dengan meningkatkan jumlah transaksi saham di pasar secara drastis itu dinilai akan menjadi faktor penghambat dari masuknya investor baru di pasar modal.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Maraknya fenomena ‘goreng-menggoreng’ saham di pasar modal Indonesia kian meresahkan banyak investor.

Selain merugikan investor, aksi meraih keuntungan dengan meningkatkan jumlah transaksi saham di pasar secara drastis itu dinilai akan menjadi faktor penghambat dari masuknya investor baru di pasar modal.

“Ini PR besar yang harus segera diselesaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai regulator. Selain lebih memperketat standar penentuan Unusual Market Activity (UMA), para regulator juga harus berani mengambil tindakan tegas untuk para pihak yang kedapatan menggoreng saham,” ujar Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (MISSI), Sanusi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (21/7/2019).

Sebagai informasi, baru-baru ini jajaran jajaran BEI kembali mengumumkan adanya UMA terhadap transaksi perdagangan saham PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE). Harga saham BLUE diketahui meningkat tajam mencapai 500 persen, dari harga Rp130 per saham menjadi Rp780 per saham. Melejitnya saham BLUE terjadi  sehari berselang setelah perusahaan ini melakukan penawaran perdananya di Rabu (17/7).

Selain BLUE, perusahaan yang sahamnya diduga kerap ‘digoreng’ adalah PT Inti Agro Resources TBK (IIKP). Perusahaan yang bergerak di industri budidaya perikanan ini, sahamnya sempat dilabeli UMA pada pertengahan Mei 2019.

Saat itu, saham IIKP minus 29,21 persen atau minus 74 persen dalam tahun berjalan atau year to date (ytd). Ada pun salah satu katalis negatif untuk saham ini ialah berkurangnya saham milik PT Asabri (Persero).

Padahal, mengacu laporan keuangan Maret 2019 saham terbesar IIKP dimiliki ASABRI sebesar 11,58 persen atau sebanyak 3,89 miliar. Sisanya dimiliki PT Maxima Agro Industri 6,30 persen dan publik di angka 82,12 persen.

“Kita ini seperti tidak punya regulator. Begitu banyak saham yang digoreng, masa tidak ada satu pun yang ditangkap. Padahal itu, kan, sudah manipulasi perdagangan,” cetusnya.

Berangkat dari fenomena tersebut, Sanusi pun mendesak jajaran BEI dan OJK Pasar Modal berani menindak tegas pihak-pihak yang diduga melakukan aksi ‘menggoreng’ saham. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap investor dan memberi efek jera bagi pelaku.

“Karena kalau sudah seperti ini, jatuhnya ada transaksi yang tidak sehat dan akan merugikan investor yang kecil. Kalau ini dibiarkan, lama-lama kekuatan investor kecil akan habis,” tutup Sanusi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper