Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantongi Izin Rights Issue, Saham Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) Tinggalkan Level Gocap

Pergerakan saham PT Astrindo Nusantara Infratsruktur Tbk. langsung meninggalkan level harga Rp50 per lembar setelah telah mendapatkan pernyataan izin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue.
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham PT Astrindo Nusantara Infratsruktur Tbk. langsung meninggalkan level harga Rp50 per saham setelah telah mendapatkan pernyataan izin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue.

Kemarin, Rabu (3/7/2019), emiten berkode saham BIPI itu mengumumkan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penawaran umum terbatas (PUT) I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Restu otoritas itu didapatkan perseroan pada 28 Juni 2019. 

Restu OJK itu seolah mendapatkan respons positif dari pelaku pasar. Bloomberg mencatat pergerakan saham menguat 32% pada rentang 3 Juli 2019—4 Juli 2019.

Pergerakan saham BIPI sepanjang periode berjalan 2019 awalnya bergerak di kisaran Rp50 per saham sampai dengan 2 Juli 2019. Sampai dengan periode itu, pergerakan hanya menyentuh level tertinggi Rp52 per lembar

Akan tetapi, harga langsung melesat ke level Rp66 pada penutupan perdagangan, Rabu (3/7/2019). Posisi itu bertahan sampai penutupan perdagangan, Kamis (4/7/2019).

Diberitakan Bisnis.com sebelumnya, BIPI memaparkan dalam prospektus ringkas akan melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD sebanyak 4,53 miliar saham biasa Seri A dengan nilai nominal Rp100. Jumlah itu setara dengan 10,14% dibandingkan dengan modal ditempatkan dan disetor penuh yang berasal dari portepel.

Harga pelaksanaan senilai Rp100 per saham. Dengan demikian, seluruhnya berjumlah Rp453,40 miliar. Adapun, setiap pemegang 62 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham 10 Juli 2019 memiliki 7 HMETD. Dengan 1 HMETD, pemegang saham berhak membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh saat mengajukan pemesanan.

Bersamaan dengan PMHMETD I itu, BIPI juga menerbitkan sebanyak 13,60 miliar Waran Seri II atau setara dengan 33,87% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Setiap 1 saham hasil rights issue melekat 3 Waran seri II.

Waran Seri II merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa Seri A dengan nilai nominal Rp100. Setiap pemegang 1 waran berhak untuk membeli 1 saham perseroan dengan harga pelaksanaan Rp125 sehingga seluruhnya berjumlah Rp1,70 triliun.

Waran seri II dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan yakni 13 Januari 2020 sampai dengan 8 Juli 2022.

Sementara itu, Direktur Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong mengatakan bahwa aksi korporasi itu akan memengaruhi kondisi keuangan secara positif. Dengan demikian, strategi itu akan meningkatkan kemampuan perseroan untuk ekspansi usaha dan adanya tambahan dana investasi, kas, dan aset.

“Sehingga akan berdampak positif pada laba perseroan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper