Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp12,71 Triliun hingga Mei 2019

Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. telah mengantongi kontrak baru Rp12,71 triliun pada Januari 2019—Mei 2019.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (dari kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf meresmikan proyek Halal Park, di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana (dari kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf meresmikan proyek Halal Park, di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. telah mengantongi kontrak baru Rp12,71 triliun pada Januari 2019—Mei 2019.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Ade Wahyu mengatakan perseroan mendapat sejumlah proyek pada Mei 2019. Pekerjaan yang didapat di antaranya Sarawak Coastal Road di Malaysia senilai Rp383,01 miliar, MRT Station Line di Taiwan, serta lanjutan pengembangan kawasan ITDC senilai Rp195,84 miliar.

“Hingga Mei 2019, Wijaya Karya telah memperoleh kontrak baru senilai Rp12,71 triliun,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (27/6/2019).

Berdasarkan catatan Bisnis.com, emiten berkode saham WIKA itu mengincar kontrak baru Rp61,74 triliun pada 2019. Dengan nilai Rp12,71 triliun per Mei 2019, perseroan telah merealisasikan 20,58% target tahun ini.

Secara detail, Ade menuturukan energi dan industrial plant muncul sebagai segmen dengan kontribusi kontrak baru terbesar Rp5,65 triliun. Posisi selanjutnya disusul segmen infrastruktur dan gedung senilai Rp4,39 triliun.

Selanjutnya, kontrak baru dari segmen industri senilai Rp2,10 triliun dan segmen properti Rp572,49 miliar.

Dari sisi pemilik proyek, mayoritas perolehan berasal dari sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar 57,80%. Sektor swasta berada di posisi kedua dengan 27,47%.

Adapun, bisnis WIKA di luar negeri menyumbangkan kontrak baru sebesar 11,88% disusul pemerintah 2,86%.

Ade menyatakan bahwa perseroan optimistis perolehan kontrak baru akan semakin ramai pada kuartal III/2019 dan kuartal IV/2019.

“Perseroan pun telah memiliki beberapa proyek yang disasar pada tahun ini seperti proyek transportasi masal berbasis rel, proyek-proyek infrastruktur, serta proyek berbasis energi dan industrial plant,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper