Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya hingga akhir perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2019), mematahkan rentetan koreksi tiga hari berturut-turut sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,51 persen atau 31,98 poin di level 6.320,44 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (24/6), IHSG melemah 0,43 persen atau 26,97 poin dan berakhir di posisi 6.288,46, pelemahan hari ketiga.
Indeks mulai rebound dari zona merah dengan dibuka naik 0,38 persen atau 23,64 poin di level 6.312,1 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.308 – 6.327,98.
Dalam publikasi risetnya, tim analis Kresna Sekuritas melihat sentimen domestik datang dari pengumuman kinerja ekspor impor dan neraca perdagangan Mei 2019 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (24/6/2019).
Kinerja ekspor dilaporkan turun 8,99 persen yoy dan impor turun 17,71 persen yoy, sehingga neraca perdagangan surplus US$210 juta. Surplus neraca dagang tersebut lebih baik daripada estimasi konsensus yang memperkirakan neraca dagang defisit US$916 juta.
Menurut Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan potensi kenaikan yang cukup besar. Hal ini terlihat dari dari capital inflow yang tercatat sejak awal tahun hingga saat ini (year-to-date).
“Capital inflow ini masih menunjukkan bahwa minat investor terhadap investasi di pasar modal Indonesia yang masih cukup besar,” ungkap William dalam riset yang diterima Bisnis.com.
Sebanyak tujuh dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin tambang (+5,12 persen) dan industri dasar (+1,14 persen). Adapun sektor properti dan aneka industri masing-masing turun 0,36 persen dan 0,08 persen.
Dari 636 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 219 saham menguat, 174 saham melemah, dan 243 saham stagnan.
Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 7 persen dan 0,60 persen menjadi pendongkrak utama pergerakan IHSG di akhir perdagangan.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 rebound dan berakhir menguat 0,53 persen atau 2,95 poin di level 555,81, setelah terdampar di zona merah tiga hari perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, rupiah memperpanjang keperkasaannya terhadap dolar AS dengan berakhir menguat 22 poin atau 0,16 persen di level Rp14.125 per dolar AS, penguatan hari keenam berturut-turut.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak dengan mantap di level 14.104-14.144 per dolar AS.
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas berakhir di zona merah, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing turun 0,27 persen dan 0,43 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,22 persen.
Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 0,87 persen dan 1,04 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir melorot 1,15 persen.
Secara keseluruhan, bursa Asia melemah bersama bursa Eropa di tengah pergolakan geopolitik yang dipicu tensi AS dan Iran serta kekhawatiran perdagangan. Kondisi ini mendorong investor menjauhi aset berisiko dan memburu aset-aset safe haven seperti emas dan yen.
Pada Senin (24/6/2019), Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang menjatuhkan sanksi-sanksi kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat tinggi lainnya.
Langkah ini menyulut kekhawatiran lebih lanjut bagi investor yang tengah berharap-harap cemas menantikan pertemuan Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 pada 28-29 Juni.
Seorang pejabat senior AS mengatakan Trump akan senang dengan "hasil apa pun" dari pembicaraan perdagangan dengan China.
“Karena ketidakpastian ekonomi global yang sangat tinggi, pasar telah menjadi sangat gelisah dan dapat bergerak jauh mengingat tidak banyak pemberitaan seperti pertemuan Trump dengan Xi di G20,” ujar Gerry Fowler, pakar strategi multi-aset global di Aberdeen Standard Investments.
“Saat ini, data yang ada terlihat baik-baik saja tetapi sentimen telah memburuk dan kami memperkirakan hal itu akan berlanjut pada paruh kedua tahun ini,” tambahnya, seperti dilansir dari Reuters.
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
BYAN | +7,00 |
BBCA | +0,60 |
UNVR | +1,23 |
TLKM | +0,75 |
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
MAYA | -8,21 |
GGRM | -0,97 |
MEGA | -2,85 |
HMSP | -0,31 |
Sumber: Bloomberg