Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat, Penguatan Rupiah Lebih Tinggi Dibandingkan Dolar Hong Kong dan Rupee

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (20/6/2019) di level Rp14.236 per dolar AS, menguat 35 poin atau 0,24 persen dari posisi Rp14.271 pada Rabu (19/6/2019).
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (20/6/2019) di level Rp14.236 per dolar AS, menguat 35 poin atau 0,24 persen dari posisi Rp14.271 pada Rabu (19/6/2019).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.307 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.165 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 28 poin atau 0,2 persen ke level Rp14.242 per dolar AS pada pukul 11.03 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (19/6), rupiah berakhir dengan penguatan 0,39 persen atau 56 poin di level Rp14.270 per dolar AS, apresiasi hari kedua berturut-turut.

Penguatan nilai tukar rupiah hari ini mulai berlanjut dengan dibuka terapresiasi 0,18 persen atau 25 poin di level Rp14.270 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.223-Rp14.250 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,236 poin atau 0,24 persen ke level 96,881 pada pukul 10.56 WIB.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka di zona hijau dengan naik 0,07 persen atau 0,065 poin di level 97,182, setelah berakhir melemah 0,54 persen atau 0,527 poin di posisi 97,117 pada perdagangan Rabu (19/6). 

Mata uang lainnya di Asia pun serentak menguat terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini, pascarilis keputusan pertemuan kebijakan bank sentral AS Federal Reserve pada Rabu (19/6/2019) waktu setempat.

Won Korea Selatan memimpin dengan menguat 0,9 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.06 WIB, disusul dolar Taiwan yang menguat 0,87 persen. Adapun penguatan rupiah terpantau mengungguli dolar Hong Kong dan rupee India.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Won Korea Selatan

1165,55

+0,9

Dolar Taiwan

31,062

+0,87

Yuan Onshore China

6,8708

+0,48

Yen Jepang

107,61

+0,46

Baht Thailand

31,060

+0,42

Ringgit Malaysia

4,1552

+0,42

Yuan Offshore China

6,8710

+0,34

Peso Filipina

51,733

+0,31

Dolar Singapura

1,3595

+0,26

Rupiah

14.242

+0,2

Dolar Hong Kong

7,8160

+0,11

Rupee India

69,6450

+0,08

Seperti yang telah diantisipasi, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 2,25-2,5 persen dalam pertemuan kebijakan moneternya yang berakhir Rabu (19/6/2019) waktu setempat.

Namun, The Fed juga mengisyaratkan siap untuk menurunkan suku bunga, pertama kalinya sejak 2008, seiring dengan ketidakpastian yang telah meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga guna menjaga ekspansi ekonomi AS.

Menurut sejumlah analis, nada dovish The Fed  dalam pernyataan kebijakannya itu kemungkinan akan menggiring bank sentral di pasar negara berkembang (emerging market) untuk melakukan pemangkasan suku bunga. Sentimen tersebut mendukung kenaikan aset-aset emerging market untuk saat ini.

Bank-bank sentral di Filipina dan Indonesia akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya hari ini waktu setempat.

Otoritas moneter Filipina diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen, sedangkan Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya di 6 persen.

“Beberapa bank sentral negara emerging market terpaksa menaikkan suku bunganya untuk menjaga nilai tukar mata uang ketika The Fed menaikkan suku bunga,” ujar Tsutomu Soma General Manager investment trust and fixed-income securities di SBI Securities Co.

“Namun kini, tekanan seperti itu telah berkurang secara signifikan, yang sebenarnya adalah positif untuk mata uang emerging market,” tambah Soma, seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurut Toru Nishihama Ekonom emerging market di Dai-ichi Life Research Institute Inc., bank sentral Filipina kemungkinan akan melakukan pemangkasan hari ini, sedangkan Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunganya meskipun dapat menyuarakan nada yang cukup dovish.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

20 Juni

14.236

19 Juni

14.271

18 Juni

14.334

17 Juni

14.346

14 Juni

14.304

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper