Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang RDG Bank Indonesia, IHSG Menguat di Hari Kedua

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 1,31 persen atau 81,93 poin ke level 6.339,26 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (18/6), IHSG rebound dan ditutup menanjak 1,08 persen atau 66,8 poin di level 6.257,33.
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mengokohkan posisinya di zona hijau hingga akhir perdagangan hari ini, Rabu (19/6/2019), menjelang keputusan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 1,31 persen atau 81,93 poin ke level 6.339,26 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (18/6), IHSG rebound dan ditutup menanjak 1,08 persen atau 66,8 poin di level 6.257,33.

Seluruh sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 2,68 persen, disusul sektor infrastruktur yang naik 2,12 persen.
Sebanyak 264 saham menguat, 154 saham melemah, dan 217 saham stagnan dari 635 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 3,02 persen dan 2 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG hari ini.

Indeks mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,51 persen atau 32,12 poin di level 6.289,45 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak positif di level 6.289,45-6.339,26.

IHSG melanjutkan penguatannya untuk hari kedua berturut-turut menjelang rilis keputusan kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) dalam akhir Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis (20/6/2019).

Sebanyak 28 dari 34 ekonom dalam survei Bloomberg memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga acuannya di 6 persen. Adapun enam ekonom lainnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam keputusannya nanti.

Sementara itu, pergerakan bursa saham Asia cenderung menguat, dengan indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang mencatat reli harian terbesar sejak Januari. Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China menguat masing-masing 0,96 persen dan 1,32 persen.

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang ditutup menguat 1,93% dan 1,74 persen, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1,19 persen ke level tertinggi dalam 11 tahun. Adapun indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat 1,24 persen.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat karena investor berspekulasi Federal Reserve akan mengikuti jejak Bank Sentral Eropa dan membuka pintu bagi penurunan suku bunga.

Memang, kejutan dari Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi mengenai pelonggaran moneter memicu pembicaraan tentang gelombang stimulus bank sentral di seluruh dunia, sehingga memicu penguatan saham, obligasi, dan harga komoditas.

Menambah sentiment positif, Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 akhir bulan ini, meskipun sebagian besar analis ragu akan ada terobosan yang menentukan untuk mengakhiri sengketa perdagangan.

"Kami berharap tidak ada perubahan nyata setelah pertemuan pada KTT G20. (Tapi) fakta bahwa kedua belah pihak melakukan perundingan setidaknya akan menunda rencana kenaikan tarif lebih lanjut," kata Iris Pang, ekonom ING dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 1,71 persen atau 9,43 poin di level 560,48 hari ini, setelah dibuka dengan penguatan 0,72 persen atau 3,95 poin ke elvel 555,01.

 

 

Saham-saham pendorong IHSG:
KodeKenaikan (persen)

TLKM

+3,02

ASII

+2,00

HMSP

+1,51

BBCA

+0,68

Saham-saham penekan IHSG:
KodePenurunan (persen)

PLIN

-22,11

INAF

-16,41

FREN

-1,91

BTPS

-4,39

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper