Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperpanjang pelemahannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (17/6/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun 0,31 persen atau 19,41 poin ke level 6.230,86 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (14/6), IHSG ditutup melemah 0,36 persen atau 22,82 poin di level 6.250,26.
Sebelum kembali terkoreksi, indeks sempat rebound ke zona dengan dibuka naik 0,15 persen atau 0,27 poin di posisi 6.259,53. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.228,86 – 6.263,50.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah dipimpin sektor industri dasar (-0,93 persen) dan properti (-0,73 persen). Adapun sektor pertanian dan finansial masing-masing mampu naik 1,22 persen dan 0,03 persen.
Sebanyak 162 saham menguat, 210 saham melemah, dan 262 saham stagnan dari 634 saham yang diperdagangkan.
Saham PT PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 1,25 persen dan 6,38 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.
Bersama IHSG, nilai tukar rupiah lanjut melemah 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.347 per dolar AS, menuju pelemahan perdagangan hari keempat beruntun.
Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia bergerak variatif pada perdagangan siang ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,24 persen dan naik 0,16 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,9 persen pada pukul 12.17 WIB.
Di China, dua indeks saham utamanya Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik tipis 0,04 persen dan turun 0,11 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan turun 0,18 persen.
Dilansir dari Reuters, bursa Asia sebagian ditopang rebound bursa Hang Seng, menyusul penangguhan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi oleh pemerintah daerah administrasi khusus Hong Kong.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengumumkan penangguhan itu pada Sabtu (15/6). Selain melakukan evaluasi, pemerintahannya juga akan menjalin komunikasi lagi dengan berbagai elemen masyarakat sekaligus mendengarkan beberapa pihak lain terkait persoalan tersebut.
Hang Seng sebelumnya melemah selama tiga hari perdagangan berturut-turut hingga Jumat (14/6), setelah diskusi RUU ekstradisi memicu protes massa dan kerusuhan di wilayah tersebut.
Meski pasar Asia pagi ini menguat, investor tetap bersikap hati-hati menjelang berlangsungnya pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada 18-19 Juni. Pelaku pasar juga berhati-hati di tengah memanasnya perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China serta tensi geopolitik di Timur Tengah.
“Sentimen keseluruhan akan dovish tetapi pasar sudah sedikit memperhitungkan. Mungkin akan sulit bagi The Fed untuk melampaui spekulasi yang sudah ada,” ujar Sally Auld, pakar strategi tingkat bunga senior di JPMorgan Chase & Co., seperti dikutip dari Bloomberg.