Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unilever (UNVR) Realisasikan Belanja Modal Rp240 Miliar di Kuartal I/2019

Emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk. telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp240 miliar pada kuartal I/2019 dari total belanja modal sebesar Rp1,3 triliun sepanjang tahun ini. 
Unilever/www.unilever.co.id
Unilever/www.unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk. telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp240 miliar pada kuartal I/2019 dari total belanja modal sebesar Rp1,3 triliun sepanjang tahun ini. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Sancoyo Antarikso mengatakan, realisasi belanja modal sepanjang 3 bulan pertama tahun ini di antaranya untuk peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan line untuk segmen food and refreshment serta home personal care. Alokasi belanja itu berasal dari kas internal. 

"Seperti ice cream kan butuh tambahan [produksi] juga. HPC juga," katanya, Selasa (21/5/2019). 

Lebih lanjut, emiten dengan kode saham UNVR optimis dapat mencetak pertumbuhan seiring dengan inovasi yang dilakukan perseroan, baik produk maupun distribusi, untuk menangkap pasar yang lebih luas.

Pada tahun lalu, perseroan meluncurkan 3 brand baru yaitu Saus Sambal Jawara, Sabun Korea Glow dan Es Krim Seru!. Sementara itu, pada 2019, perseroan juga telah meluncurkan lebih dari 27 inovasi di antaranya meluncurkan brand baru Nameera Aquatic Botanical dan melakukan transformasi pada produk Pond’s dengan meluncurkan Pond’s Mineral Clay Mask, Pond’s Gliter Glow dan Pond’s Glow Up Cream.

Direktur Unilever Indonesia Enny Hartati Sampurno mengatakan, distribusi produk es krim Seru bakal menyasar seluruh Indonesia di tahun ini, yang sebelumnya terbatas hanya di Jawa Timur. Es Krim Seru menyasar segmen konsumen menengah ke bawah dengan rentang harga Rp2.000 - Rp3.000. 

Dia mengatakan, fasilitas produksi untuk es krim Seru menggunakan fasilitas yang sama untuk produksi Walls. Distribusi produk baru ini diyakini tidak akan menggerus pasar es krim Walls yang hadir lebih dulu karena saluran distribusi yang berbeda. 

"Distribusi channelnya, dari stock point langsung ke toko. Mayoritas ada di warung-warung," katanya. 

Lebih lanjut, perseroan juga menggarap segmen digital melalui kerja sama dengan 15 e-commerce. Enny menambahkan, kontrolibusi penjualan melalui e-commerce masih kecil, tetapi pertumbuhannya pesat. Dia memperkirakan pertumbuhan penjualan melalui ecommerce bakal tumbuh dua kali lipat pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper