Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Hari Ini, Selasa (14-05-2019)

Nilai tukar rupiah diprediksi kembali tertekan karena imbas negatif ketegangan perdagangan AS China yang kian memanas.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (14/5/2019).

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.434 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg padi tadi, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau dibuka terdepresiasi tipis 3 poin atau 0,02 persen di level Rp14.426 per dolar AS.

Pelemahan rupiah berlanjut setelah berakhir melemah 96 poin atau 0,67 persen di level Rp14.423 per dolar AS pada perdagangan Senin (13/5).

Sementara itu, pergerakan indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup turun tipis 0,01 persen atau 0,011 poin di level 97,319 pada perdagangan Senin (13/5).

Pergerakan indeks dolar kemudian terpantau lanjut melemah 0,02 persen atau 0,016 poin ke level 97,303 pagi ini, Selasa (14/5), setelah dibuka stagnan di posisi 97,319.

Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya terhadap dolar AS hari ini? Simak di Bisnis.com secara live.

16:18 WIB
Pukul 15.58 WIB: Rupiah Ditutup Melemah 11 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.434 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran RP14.426 – Rp14.460 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,016 poin atau 0,02 persen ke level 97,303 pada pukul 15.54 WIB.

15:54 WIB
Pukul 15.41 WIB: Rupiah Melemah 37 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 37 poin atau 0,26 persen ke level Rp14.460 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat hanya 0,004 poin ke level 97,323.

13:43 WIB
Pukul 13.23 WIB: Kurs Rupiah Melemah 30 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.453 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik tipis 0,013 poin atau 0,01 persen ke posisi 97,332.

12:10 WIB
Pukul 08.54 WIB: Kurs Rupiah Bertahan Melemah

Nilai tukar rupiah terpantau masih bertahan di level Rp14.455 per dolar AS dengan pelemahan 32 poin atau 0,22 persen, saat indeks dolar AS berbalik naik 0,005 poin atau 0,01 persen ke posisi 97,324 pukul 11.50 WIB.

11:43 WIB
Pukul 08.54 WIB: Kurs Rupiah Bertahan Melemah

Nilai tukar rupiah bertahan di level Rp14.455 per dolar AS dengan pelemahan 32 poin atau 0,22 persen, saat indeks dolar AS turun tipis 0,012 poin atau 0,01 persen ke posisi 97,307 pukul 11.23 WIB.

10:15 WIB
Pukul 08.54 WIB: Kurs Rupiah Masih Melemah 32 Poin

Nilai tukar rupiah masih melemah 32 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.455 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,035 poin atau 0,04 persen ke posisi 97,354 pukul 09.52 WIB.

09:07 WIB
Pukul 08.54 WIB: Kurs Rupiah Melemah 32 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 32 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.455 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,024 poin atau 0,02 persen ke posisi 97,343.

08:21 WIB
Kurs Rupiah Dibuka Melemah Tipis

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (14/5/2019).

Sepanjang hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi kembali tertekan karena imbas negatif ketegangan perdagangan AS China yang kian memanas.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan rupiah diperdagangkan di level Rp14.400 per dolar AS hingga Rp14.470 per dolar AS pada perdagangan Selasa (14/5/2019) sebagai imbas dari sentimen eksternal dan internal yang cukup kuat.

Dalam perdagangan kemarin Senin (13/05/2019), rupiah ditutup terdepresiasi pada perdagangan Senin (13/5/2019) di level Rp14.423 per dolar AS diterpa katalis negatif baik dari eksternal maupun sentimen internal dalam negeri.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (13/5/2019), rupiah melemah 0,666% atau terdepresiasi 97 poin menjadi Rp14.423 per dolar AS. Rupiah melemah pada saat mayoritas mata uang Asia juga tidak mampu melawan dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa katalis negatif dari dalam negeri masih berasal dari rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Jumat pekan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper