Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, SULI Sampaikan Niat Rights Issue

Emiten yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu dan pembangkit listrik PT SLJ Global Tbk. (SULI) berencana melakukan penambahan modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
PT SLJ Global Tbk/Istimewa
PT SLJ Global Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu dan pembangkit listrik PT SLJ Global Tbk. (SULI) berencana melakukan penambahan modal dengan Memberikan Hak Memesan  Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam keterbukaan informasi Kamis (9/5/2019), manajemen SULI menyebutkan perusahaan berencana menambah modal melalui skema rights issue atau PMHMETD IV. Untuk memuluskan rencana aksi korporasi tersebut, perseroan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Juni Maret 2019.

“Sesuai POJK 32/2015 pelaksanaan tersebut akan dilakukan oleh perseroan dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB,” papar manajemen, Kamis (9/5/2019).

Direksi SULI mengungkapkan, dalam melakukan PMHMETD perseroan sebanyak-banyaknya mengeluarkan 2,5 miliar saham baru dengan nominal Rp100 dan disertai penerbitan 1,39 miliar waran seri II.

Pemegang saham SULI yang tidak melaksanakan PMHMETD IV miliknya dan tidak mengambil porsi atas saham tersebut dapat terdilusi maksimal sebanyak 38,54%. Adapun, pemegang saham yang tidak melaksanakan waran seri II miliknya dapat terdilusi maksimal sebesar 17,70 persen

Penggunaan dana hasil  PMHMETD IV ialah untuk pembayaran utang perseroan dan entitas anak, serta pengembangan usaha ke depan. Sementara itu, hasil penerbitan waran seri II dipakai sebagai dana pengembangan usaha.

Berdasarkan catatan Bisnis, ini bukan pertama kali bagi SULI menyampaikan niat melakukan rights issue. Dalam RUPSLB yang diselenggarakan 21 Maret 2018, jumlah pemegang saham yang hadir baru mencapai 61,95 persen. Artinya, persetujuan rights issue yang membutuhkan 2/3 atau 66,67 persen suara tertunda.

Selanjutya, dalam RUPSLB lanjutan pada April 2018, SULI akhirnya mendapat restu pemegang saham untuk melakukan rights issue. Namun, aksi korporasi ini tidak kunjung terlaksana, sehingga memerlukan RUPSLB lagi pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper