Bisnis.com, JAKARTA—Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksa dana merosot untuk pertama kalinya pada akhir bulan lalu, setelah tumbuh positif sejak awal tahun.
Berdasarkan data Infovesta Utama, AUM reksa dana menyusut 0,74% menjadi Rp521,46 triliun per akhir Maret 2019 dibandingkan dengan Rp525,37 triliun pada akhir Februari 2019.
“Penurunan AUM sebesar 0,74% ini disebabkan oleh jebloknya jumlah Unit Penyertaan [UP] industri reksa dana sebesar 0,83%,” mengutip riset Infovesta Utama, Selasa (30/4/2019).
Selanjutnya, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana pada akhir Maret 2019 juga turun 1,11% menjadi Rp515,08 triliun dari posisi Rp520,91 triliun pada bulan sebelumnya. Begitu pula jumlah reksa dana berkurang menjadi 2.098 pada akhir Maret 2019 dari 2.110 dari akhir Februari 2019.
Adapun, reksa dana pasar uang terpantau sebagai kontributor terbesar penurunan AUM reksadana pada akhir bulan lalu. Nilai AUM reksa dana pasar uang turun menjadi Rp3,61 triliun dengan penurunan UP sebesar 8,13% pada akhir Maret 2019 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, reksa dana jenis terproteksi, pendapatan tetap, dan campuran juga mencatatkan penurunan AUM masing-masing sebesar Rp2,89 triliun, Rp2,10 triliun, dan Rp16,76 triliun.
Di sisi lain, reksa dana yang masih mencetak kenaikan AUM adalah reksa dana saham, ETF, indeks DIRE dan KIK EBA dengan kenaikan masing-masing sebesar Rp3,77 triliun, Rp504,34 miliar, Rp360,05 miliar, dan Rp74,70 miliar.