Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Selasa (9/4/2019) karena ketegangan atas ancaman tarif Amerika Serikat terhadap Uni Eropa, ditambah dengan penurunan prospek pertumbuhan global oleh IMF.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 190,44 poin atau 0,72% ke level 26.150,58, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 17,57 poin atau 0,61% ke 2.878,2 dan Nasdaq Composite turun 44,61 poin atau 0,56% ke 7.909,28.
Dilansir Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif impor pada barang asal Eropa, menyusul subsidi Uni Eropa terhadap produsen pesawat Airbus.
"Masalah tarif Eropa mengejutkan orang-orang, di saat kami menantikan penyelesaian masalah (perdagangan) dengan China,” kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel, seperti dikutip Reuters.
Perselisihan perdagangan, bersama dengan ketidakpastian seputar Brexit, membuat Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global dan memperingatkan bahwa pemangkasan lebih lanjut dapat terjadi.
"Dengan IMF ... Anda mendapatkan dua titik data yang menunjukkan bahwa hal-hal dapat melambat selama beberapa bulan ke depan," tambah Tuz. "(Tapi) kita ada di puncak musim pendapatan yang bisa mengubah segalanya."
Musim pendapatan kuartal pertama akan dimulai, dengan Delta Airlines dijadwalkan merilis laporan keuangan pada hari Rabu dan laporan JPMorgan Chase & Co serta Wells Fargo & Co akan dirilis pada hari Jumat.
Pendapatan emiten di indeks S&P 500 untuk kuartal I/2019 diperkirakan turun 2,5% dari tahun lalu, menurut data Refinitiv.
Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, semua kecuali utilitas dan komunikasi berakhir di zona merah. Sektor industri membukukan persentase kerugian terbesar dengan pelemahan 1,4%.
Boeing Co memperpanjang penurunan setelah melaporkan penurunan produksi pesawat 737 Max. Saham Boeing ditutup turun 1,5%. Larangan terbang pesawat 737 Max menyebabkan American Airlines Group Inc memangkas perkiraan pendapatan kuartal pertamanya. Saham perusahaan penerbangan ini turun 1,7%.