Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Alami Rugi, Ini Strategi Panasia Indo Resources (HDTX) Tahun Ini

Emiten tekstil, PT Panasia Indo Resources Tbk. telah menyiapkan sejumlah rencana untuk kelangsungan usaha seiring dengan rugi berulang yang dialami perseroan. 
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tekstil, PT Panasia Indo Resources Tbk. telah menyiapkan sejumlah rencana untuk kelangsungan usaha seiring dengan rugi berulang yang dialami perseroan. 

Berdasarkan laporan keuangan 2018, pendapatan emiten dengan kode saham HDTX ini turun 59,16% secara tahunan menjadi Rp528,16 miliar. Adapun rugi tahun berjalan sebesar Rp229,99 miliar pada 2018, dari tahun sebelumnya sebesar Rp847,05 miliar. 

Sementara itu, jumlah aset pada 2018 sebesar Rp586,94 miliar, turun signifikan dibandingkan dengan jumlah aset pada 2017 sebesar Rp4,04 triliun. Jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp450,80 miliar dan Rp136,14 miliar.

Direktur Utama Panasia Indo Resources Enrico Haryono menjelaskan, auditor memberikan opini wajar dengan pengecualian terhadap laporan keuangan PT Panasia Indo Resources Tbk. tahun 2018 dengan basis opini bahwa Grup (perusahaan dan entitas anak) telah mengalami kerugian berulang sejak tahun-tahun sebelumnya dan melaporkan rugi bersih untuk tahun 2018 sebesar Rp229,99 miliar yang mengakibatkan defisit sebesar Rp1,79 triliun pada tanggal 31 Desember 2018. 

Faktor-faktor di atas menimbukan ketidakpastian mengenai kemampuan grup untuk melanjutkan kegiatan usahanya, merealisasikan aset dan menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam kegiatan usaha normal serta nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasian. 

Untuk kelangsungan usaha, perusahaan berencana menjual sebagian aset yang kurang produktif. Sebagian dari hasil penjualan akan digunakan untuk modal kerja guna menjalankan unit usaha yang bisa menghasilkan laba yaitu unit twisting, unit spinning, dan unit texturizing. 

"Perusahaan akan menerima jasa maklun untuk proses produksi benang spun, serat sintetis (polyester stapel fiber), dan benang tekstur. Selain itu, perusahaan juga akan menyewakan tanah, gedung, dan mesin yang dimiliki," terangnya dalam keterbukaan informasi di BEI pada Rabu (10/4/2019).  

Dalam surat pengantar laporan keuangan 2018, Coporate Secretary Panasia Indo Resources Astiya menjelaskan, penurunan aset dan liabilitas per 31 Desember 2018 dibandingkan dengan per 31 Desember 2017, disebabkan oleh adanya pelepasan penyertaan saham salah satu anak perusahaan yaitu PT Sinar Tambang Artha Lestari yang diikuti oleh pelunasan utang bank dan utang kepada pihak ketiga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper