Bisnis.com, JAKARTA – Jelang masa tanam musim semi, persediaan jagung Amerika Serikat masih berlimpah di gudang-gudang penyimpanan di seluruh negara bagian.
Data Departemen Pertanian AS (USDA) dirilis pada Jumat (29/3) menunjukkan, dilansir dari Reuters, Sabtu (30/3/2019). USDA juga melaporkan, para petani berencana untuk meningkatkan penanaman jagung mereka sebesar 4,1 %, tetapi banjir parah di Midwest AS dapat mengurangi areal tanam.
"Hampir semua data dikumpulkan sebelum banjir dimulai. Butuh waktu untuk menentukan dampaknya pada penanaman akhir," kata Lance Honig dari Layanan Statistik Pertanian Nasional USDA di Twitter.
Dalam laporan stok triwulanannya, USDA mematok pasokan jagung domestik pada 1 Maret di angka 8,605 miliar gantang, turun dari 8,892 miliar setahun lalu. Sementara, menurut rata-rata perkiraan dalam survei Reuters, analis memperkirakan stok jagung sebesar 8,335 miliar gantang,
Harga jagung anjlok setelah laporan dirilis, dengan kontrak berjangka jagung Chicago Board of Trade (CBOT) paling aktif turun 4,6% ke level terendah 4 bulan. Hal tersebut merupakan penurunan harga harian terbesar untuk jagung dalam hal persentase sejak Juli 2016.
Hingga pukul 1:19 WIB dini hari, Sabtu (30/3), harga jagung di CBOT anjlok 4,68% atau 17,50 poin di level US$356,50 per gantang.