Bisnis.com, JAKARTA - Emiten petrokimia terintegrasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. membukukan kenaikan pendapatan bersih 5,16% menjadi US$2,54 miliar pada 2018. Meski demikian, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tertekan menjadi US$181,65 juta, dari tahun sebelumnya sebesar US$318,62 juta.
Berdasarkan laporan keuangan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. 2018 audited yang dirilis pada Kamis (28/3/2019), beban pokok pendapatan sebesar US$2,15 miliar, naik 14,90% dari US$1,87 miliar pada tahun sebelumnya. Adapun, beban penjualan turun 8,55% menjadi US$38,75 juta dan beban umum dan administrasi sebesar US$36,98 juta.
Perseroan mencatatkan beban keuangan naik 42,31%, dari US$36,04 juta pada 2017 menjadi US$51,28 juta pada 2018. Kerugian atas instrumen keuangan derivatif sebesar US$4,79 juta, dari sebelumnya US$1,21 juta pada 2017.
Emiten dengan kode saham TPIA ini membukukan kerugian kurs mata uang asing sebesar US$8,05 juta, naik signifikan dari tahun sebelumnya sebesar US$2,57 juta. Dengan demikian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$181,65 juta pada 2018, lebih rendah 42,99% dari tahun sebelumnya sebesar US$318,62 juta.
Total aset perseroan per 31 Desember 2018 sebesar US$3,17 miliar, naik 6,23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$2,99 miliar. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar US$1,40 miliar dan US$1,77 miliar.