Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Gurihnya Putusan Dividen HMSP pada Mei 2019

Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 9 Mei 2019. Salah satu mata acara ialah soal penggunaan saldo laba tahun buku 2018, yang diyakini akan berbuah dividen.
Aktivitas di salah satu pabrik PT HM Samporena Tbk tampak dari ketinggian/www.sampoerna.com
Aktivitas di salah satu pabrik PT HM Samporena Tbk tampak dari ketinggian/www.sampoerna.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 9 Mei 2019. Salah satu mata acara ialah soal penggunaan saldo laba tahun buku 2018, yang diyakini akan berbuah dividen.

Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan HMSP Andy Revianto menyampaikan, perseroan akan menyelenggarakan RUSPT dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Mei 2019.

“Tanggal daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS ialah pada 16 April 2019,” paparnya, dikutip Kamis (28/3/2019).

Sejumlah mata acara yang dapat dicermati investor ialah persetujuan penggunaan saldo laba untuk tahun buku 2018, dan persetujuan perubahan pengurus perseroan.

Pada 2018, HMSP mencatatkan penjualan bersih Rp106,74 triliun sepanjang 2018. Penjualan bersih pada tahun lalu itu tumbuh 7,72% year on year (yoy) dibandingkan dengan penjualan bersih 2017 sebesar Rp99,09 triliun.

Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih mencapai Rp13,54 triliun pada 2018, naik 6,85% yoy dibandingkan dengan pencapaian 2017 sebesar Rp12,67 triliun. Peningkatan laba turut meningkatkan keyakinan pasar akan adanya kenaikan dividen dari HMSP.

Sebelumnya, Presiden Direktur HMSP  Mindaugas Trumpaitis menyampaikan, dalam RUPST 2017 diputuskan pembagian dividen sebesar Rp12,5 triliun. Nilai itu setara dengan 98,5% dari total laba bersih tahun lalu.

Mindaugas menyampaikan, dividend payout ratio (DPR) perusahaan memang selalu tinggi. Berdasarkan pembukuan 2016, DPR mencapai 98,2% dengan nilai Rp12,5 triliun, sedangkan 2015 DPR sebesar 99,9% dengan nilai Rp10,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper