Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja indeks obligasi negara perlahan mulai bergerak mengungguli indeks obligasi korporasi tahun ini, setelah sejak awal tahun terus diungguli oleh indeks obligasi korporasi.
Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), kinerja obligasi negara tercermin dari indeks INDOBeX-G Total Return yang sepanjang tahun berjalan 2019 hingga Senin (25/3/2019) sudah tumbuh 4,25% ytd.
Kinerja obligasi negara perlahan sudah mulai mengungguli kinerja obligasi korporasi, yang mana berdasarkan indeks INDOBeX-C Total Return pertumbuhannya mencapai 4,19% ytd.
Kendati demikian, bila diukur untuk periode setahun, kinerja indeks obligasi korporasi masih tetap mengungguli kinerja indeks obligasi negara. Secara year on year (yoy), indeks obligasi negara INDOBeX-G Total Return tumbuh 3,01%, sedangkan INDOBeX-C Total Return mencapai 7,26%.
Adapun, berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, kinerja indeks obligasi korporasi masih mengungguli obligasi negara.
Pada Rabu (20/3/2019) pekan lalu, kinerja indeks obligasi korporasi masih lebih unggul secara ytd, yakni 3,88% ytd, tetapi indeks obliasi negara pelan-pelan mulai menyusul di level 3,81% ytd.
Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Bank Maybank Indonesia, mengatakan bahwa di saat pasar rally, kinerja obligasi negara memang cenderung tumbuh lebih cepat dibandingkan obligasi korporasi.
“Pemerintah itu leading indicator, lebih cepat, sedangkan yang korporasi mengalami lagging,” katanya, Minggu (25/3/2019).
Selain lebih cepat naik ketika reli, obligasi negara juga lebih cepat melemah ketika pasar tertekan. Hal tersebut menyebabkan kinerja obligasi negara secara tahunan justru lebih rendah dibandingkan obligasi korporasi, sebab tahun lalu tekanan di pasar surat utang cukup tinggi karena ketidakpastian eksternal.
Anup mengatakan, penguatan di pasar obligasi korporasi akan segera menyusul seiring rally yang mulai terjadi di pasar surat utang negara (SUN).
“Karena habis reli SUN kelar, reli korporasi akan mengikuti,” katanya.