Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami koreksi wajar pada perdagangan Senin (25/3/2019), setelah ditutup menguat pada penutupan perdagangan pekan lalu.
Pada perdagangan Jumat (22/3), IHSG ditutup menguat 0,36% atau 24,50 poin di level 6.525,27. Dari 629 saham yang diperdagangkan, 181 saham di antaranya menguat, 189 saham melemah, dan 259 saham lainnya stagnan.
Analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji menjelaskan bahwa support pertama maupun kedua berada di rentang 6.503,02-6.480,78. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua berada di kisaran 6.536,39-6.547,52.
Berdasarkan indikator, MACD sudah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Namun demikian, stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
“Di sisi lain, terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support,” tulisnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Minggu (24/3).
Sementara itu, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan bahwa memasuki pekan terakhir bulan ketiga 2019, pergerakan IHSG masih menunjukkan peluang kenaikan yang cukup besar di tengah fase konsolidasi wajar yang sedang terjadi. Capital inflow yang telah terjadi secara year-to-date (ytd) masih menunjukkan minat kuat dari investor asing terhadap peluang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
“Dengan demikian, IHSG berpeluang naik,” ucapnya.
Adapun saham yang direkomendasikan Indosurya Bersinar Sekuritas untuk dapat dicermati yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL).
Sementara itu, saham yang direkomendasikan Bina Artha Sekuritas di antaranya adalah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), dan PT PP Properti Tbk. (PPRO).