Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Parlemen Pilih No Deal Brexit, Pound Sterling Galau

Pergerakan pound sterling berayun cukup luas menyusul sikap parlemen Inggris yang menolak untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan setelah menolak proposal kesepakatan Brexit oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk kali kedua.
Pound sterling. /Reuters
Pound sterling. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan pound sterling berayun cukup luas menyusul sikap parlemen Inggris yang menolak untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan setelah menolak proposal kesepakatan Brexit oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk kali kedua.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan pound sterling pada 2 sesi perdagangan pekan ini bergerak cukup tajam, berayun dari US$1,30 per pound sterling hingga US$1,33 per pound sterling. Pergerakan tersebut menjadi paling volatil sejak Juni 2016, di mana referendum Brexit pertama kali keluar.

Sesaat setelah pemungutan suara parlemen yang dilakukan pada Rabu (13/3/2019), pound sterling berhasil melanjutkan reli penguatan, menanjak hingga 1,5% ke level US$1,328 per pound sterling.

Namun, pada perdagangan Rabu (13/3/2019) pukul 11.11 WIB, pound sterling malah berbalik melemah 0,637% menjadi US$1,325 per pound sterling.

Sebagai informasi, parlemen Inggris memilih untuk tidak keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun setelah menolak proposal kesepakatan Brexit yang diajukan oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk kali kedua pada Selasa (12/3/2019).

Kemudian, parlemen dijadwalkan kembali untuk melakukan pemungutan suara untuk memutuskan penundaan Brexit yang seharusnya direncanakan pada 29 Maret mendatang.

Strategis Nilai Tukar Arkera Viraj Patel mengatakan bahwa pound sterling sempat menguat akibat optimisme pasar terkait dengan penundaan batas waktu Brexit.

Penundaan tersebut dinilai investor meningkatkan kesempatan Theresa May untuk mendapatkan kesepakatan dengan Uni Eropa atau bahkan pembatalan Brexit yang bisa membawa Inggris dan Uni Eropa melaksanakan referendum kedua.

"Katakan tidak untuk Brexit tanpa kesepakatan. Saat ini kemenangan besar untuk pound sterling. Mayoritas parlemen telah memilih rasionalitas ekonomi dibandingkan dengan partai politik," ujar Viraj seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/3/2019).

Adapun, berdaasarkan jejak pendapat Reuters, sebagian besar ekonom dunia mengantisipasi bahwa Brexit akan tertunda beberapa bulan ke depan dengan hasil bahwa kedua pihak akhirnya akan menyetujui kesepakatan perdagangan bebas.

Di sisi lain, rentetan berita minggu ini seiring dengan kemajuan negosiasi Brexit telah mengirim pasar derivatif menjadi sangat bergejolak.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper