Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Masih Tertekan, IHSG Melemah Lebih dari 1% di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 1,12% atau 72,87 poin ke level 6.452,82 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di zona merah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (28/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 1,12% atau 72,87 poin ke level 6.452,82 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, indeks dibuka menguat hanya 0,02% atau 1,25 poin ke level 6.526,93. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.440,92 – 6.526,93.

IHSG sebelumnya ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,23% atau 15,27 poin di level 6.525,68 pada perdagangan Rabu (27/2).

Sebanyak 101 saham menguat, 267 saham melemah, dan 260 saham stagnan dari 628 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang masing-masing melemah 4,61% dan 1,28%  menjadi penekan utama pergerakan IHSG pagi ini.

Sementara itu, seluruh sembilan sektor menetap di zona merah dan menekan pergerakan IHSG, didorong sektor aneka industri yang melemah 3,67% dan tambang yang melemah 1,44%.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah juga melemah sepanjang perdagangan hari ini. Pada pukul 12.27 WIB, rupiah terpantau terdepresiasi 38 poin atau 0,27% ke level Rp14.068 per dolar AS.

Rupiah sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 10 poin atau 0,07% ke level Rp14.040 per dolar AS, setelah pada perdagangan Rabu (27/2), rupiah berakhir dengan pelemahan 38 poin atau 0,27% di level Rp14.030 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.040-Rp14.068 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, rupiah bergerak lebih rendah karena dolar AS mendapatkan kembali momentumnya, ditambah dengan adanya ketidakpastian mengenai pakta perdagangan regional yang menutupi prospek penguatan mata uang Garuda.

Dirjen Kerjasama Perdagangan Internansional Kemendag, Iman Pambagyo mengatakan upaya untuk memulai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional menghadapi rintangan baru di saat beberapa negara termasuk Indonesia bersiap untuk menghadapi pemilihan umum tahun ini.

Sementara itu, Fitch Solutions telah merevisi perkiraan rata-rata rupiah di tahun 2019 menjadi Rp14.350 dari Rp14.800 sebelumnya karena Bank Indonesia terus memprioritaskan stabilitas keuangan.

IHSG melemah di saat mayoritas indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas melemah siang ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,42%, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,81%, dan indeks Shanghai Composite turun 0,23%.

Bursa saham Asia tergelincir pada perdagangan Kamis setelah komentar hati-hati dari Ketua Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer meredam optimisme terhadap hubungan perdagangan China-AS.

Dilansir dari Reuters, bursa saham global melemah setelah Lighthizer mengatakan masih terlalu dini untuk memprediksi hasil pembicaraan antara AS dan China.

Bursa global sebelumnya mencapai level tertinggi empat bulan awal pekan menyusul ekspektasi optimis terhadap pembicaraan perdagangan kedua negara.

"Komentar Lighthizer memangkas sedikit harapan resolusi perdagangan yang telah tumbuh baru-baru ini, dan pasar saham tertekan," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper