Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan jagung Amerika Serikat ke China telah menjadi bagian dari diskusi perdagangan yang sedang berlangsung antar kedua negara tersebut.
Demikian kata Presiden AS Donald Trump di Kantor Oval, Gedung Putih, Selasa (19/2) waktu setempat. “Mari kita jual jagung atau mari kita lakukan ini,” katanya merujuk pada diskusi perdagangan.
Dia menambahkan, AS akan menjual banyak jagung ke Negeri Tirai Bambu tersebut, melebihi dari perkiraan banyak pihak. Sebab, perundingan perdagangan berlangsung mulus. “Berjalan sangat baik,” katanya.
Dalam perang dagang antar kedua negara itu, para petani AS merasakan getahnya, terutama setelah Beijing tahun lalu menampar tarif sejumlah produk pertanian mereka.
Sementara itu, para trader jagung di Asia akan menjadi yang pertama untuk menguji berita positif dari perundingan AS dan China tersebut. Jika hal tersebut teralisasi, maka dapat memberikan dukungan bagi harga komoditas tersebut untuk lebih bergairah.
Dari data Bloomberg, harga jagung kontrak Mei 2019 dibuka menguat 0,46% atau 1,75 poin pada level US$3,79 sen per bushel, pada perdagangan Rabu (20/2/2019). Sehari sebelumnya, harga jagung ditutup melemah 1,24% atau 4,75 poin di level 3,78 sen per bushel.