Bisnis.com, JAKARTA - Emiten lahan industri, PT Puradelta Lestari Tbk. berencana melakukan penaikan harga lahan industri pada tahun ini, meskipun marketing sales pada tahun lalu melambat.
Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengungkapkan, harga lahan industri pada tahun lalu sekitar Rp2,2 juta meter persegi-Rp2,5 juta meter persegi. Adapun harga lahan pada tahun ini akan naik menjadi Rp2,3 juta-Rp2,7 juta per meter persegi. "Marketing sales pada 2018 sekitar 30 ha--35 ha, sedangkan pada 2017 sebanyak 59 ha," ungkapnya baru-baru ini.
Tondy mengungkapkan penjualan pada tahun lalu lebih rendah karena ada deal yang tertunda dan bakal terlaksana pada kuartal I/2019. Bila pembelian lahan terjadi pada tahun ini maka perseroan akan tetap menjual dengan harga 2018.
Untuk mencapai kesepakatan, katanya, pembeli membutuhkan waktu dan tidak bisa memberikan jawaban secara cepat. "Pembicaraan hampir final. Ada deal yang tertunda dan ini membutuhkan uang yang cukup besar. Kami masih memberikan toleransi, dengan menggunakan harga lama," ungkapnya.
Emiten lahan industri Grup Sinarmas ini berhasil mengantongi marketing sales senilai Rp884 miliar. Pencapaian tersebut, cukup jauh dari target yang ditetapkan senilai Rp1,25 triliun.
Jika diperinci, sektor industri menyumbang marketing sales senilai Rp637 miliar atau sekitar 72% dari capaian marketing sales DMAS pada 2018, sedangkan sisanya disumbangkan oleh sektor hunian dan komersial.
Baca Juga
Dibandingkan tahun sebelumnya, kontribusi sektor hunian dan komersial terhadap marketing sales meningkat di tahun 2018. Tondy optimistis, permintaan terhadap lahan industri masih tinggi, khususnya permintaan dari investor asing.
Sampai saat ini, total landbank yang dimiliki perseroan sekitar 500 ha. DMAS merupakan pengembang dan pengelola Kota Deltamas, kawasan perkotaan terintegrasi seluas sekitar 3.200 hektare.