Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 14 Poin, Rupiah Tertekan Saat Mayoritas Kurs di Asia Menguat

Kurs jual ditetapkan di Rp14.183 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.041 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (30/1/2019) di level Rp14.112 per dolar AS, melemah 14 poin atau 0,1% dari posisi Rp14.098 pada Selasa (29/1).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.183 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.041 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau masih melemah 31 poin atau 0,22% ke level Rp14.125 per dolar AS pada pukul 11.08 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.087-Rp14.125 per dolar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka rebound dengan penguatan tipis 5 poin atau 0,04% di posisi Rp14.089 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (29/1/2019), nilai tukar rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16% di posisi Rp14.094 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia cenderung mayoritas menguat siang ini, didorong oleh yuan China yang terapresiasi 0,28% dan peso Filipina yang menguat 0,24% sedangkan rupee India melemah paling tajam sebesar 0,3%.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,072 poin atau 0,08% ke level 95,749 pada pukul 11.19 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka turun hanya 0,002 poin ke level 95,744, setelah pada akhir perdagangan Senin (28/1), indeks dolar AS ditutup melemah 0,048 poin atau 0,05% ke level 95,746.

Dilansir Reuters, dolar AS di saat pelaku pasar menantikan prospek kebijakan The Fed setelah komentar baru-baru ini dari para pejabat mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat tahun ini di tengah meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi AS dan global.

Hari ini, The Fed akan mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari dan diperkirakan tidak mengubah suku bunga acuan, setelah menaikkannya empat kali tahun lalu.

Pelaku pasar menilai hanya ada sedikit peluang kenaikan untuk kenaikan suku bunga sebanyak satu kali di tahun 2019, meskipun sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters pekan lalu masih memperkirakan ada dua kali kenaikan, yaitu di kuartal kedua dan keempat.

"The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan kebijakan. Tapi dolar bisa menghadapi tekanan jika The Fed memilih untuk menyoroti efek negatif dari penutupan pemerintah AS dalam pernyataannya," kata Masafumi Yamamoto, analis valas di Mizuho Securities, seperti dikutip Reuters.

Pasar juga fokus pada pembicaraan perdagangan AS-China di Washington pada hari Rabu dan Kamis, sementara laporan tenaga kerja AS akan dirilis pada hari Jumat.

Setiap peningkatan tensi dalam perang perdagangan AS-China akan memicu penurunan tajam dalam ekonomi global, menurut jajak pendapat Reuters pekan lalu.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

30 Januari

14.112

29 Januari

14.098

28 Januari

14.038

25 Januari

14.163

24 Januari

14.141

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper