Bisnis.com, JAKARTA — PT Hero Supermarket Tbk. menutup 26 gerai dan merumahkan 532 karyawannya dalam rangka memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisiensi.
Tony Mampuk, Corporate Affairs GM Hero Supermarket mengungkapkan sampai dengan kuarta III/2018, emiten berkode saha HERO tersebut telah mengalami penurunan total penjualan sebesar 1,1% yoy senilai Rp9,849 triliun dari perolehan pada tahun sebelumnya senilai Rp9,961 triliun.
“Penurunan tersebut disebabkan oleh penjualan pada bisnis makanan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya,” tulis Tony dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Minggu (13/1/2019).
Adapun, hingga September 2018, pendapatan bersih HERO yang dibukukan dari segmen makanan tercatat turun ke level Rp7,84 triliun, turun 6% dari posisi Rp8,34 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan segmen non-makanan HERO hingga September 2018 senilai Rp2 triliun, naik 24,22% year on year dari posisi Rp1,61 triliun.
Lebih lanjut, total gerai yang dioperasikan perseroan sampai 30 September 2018 adalah sebanyak 448 toko, terdiri dari 258 Guardian Health & Beauty, 96 Giant Ekspres, 59 Giant Ekstra, 31 Hero Supermarket, 3 Giant Mart, dan satu toko IKEA.
Bila dibandingkan dengan semester I/2018, jumlah gerai HERO memang mengalami penurunan pada paruh kedua tahun lalu.
Adapun total gerai HERO pada semester I/2018 sebanyak 447 gerai, terdiri dari 257 gerai, 99 gerai Giant Ekspres, 59 Giant Ekstra, 31 Hero Supermarket dan 1 IKEA.