Bisnis.com, JAKARTA — Kustodian Sentral Efek Indonesia mengungkapkan jumlah investor pasar modal tumbuh signifikan sepanjang tahun 2018 yang terlihat dari jumlah single investor identification (SID) hingga akhir Desember ini mencapai 1,61 juta, atau meningkat 44,06% dari akhir tahun lalu.
Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi mengatakan peningkatan SID pada 2018 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 lalu yang hanya naik 25,56% year on year ke angka 1,12 juta.
Menurutnya, pertumbuhan SID hingga 44,06% karena kegigihan manajer investasi, dan agen pemasaran efek dan broker untuk menambah jumlah investor pasar modal.
Perempuan yang akrab disapa Kiki ini mengungkapkan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain, dengan komposisi 851.622 SID yang memiliki asset saham, 988.946 SID aset reksa dana dan 195.119 SID yang memiliki SBN.
“Dari sisi sebaran investor, sebanyak 73,5% berada di Pulau Jawa, dengan menguasi total aset hingga 95,96%. Ini masih menjadi PR kami untuk meningkatkan sebaran investor,” tutur Kiki, Kamis (27/12/2018).
Kiki mengatakan akan ada simplifikasi dari pembukaan rekening supaya investor dari luar Pulau Jawa memiliki kemudahan dalam membuka rekening efek. Simplifikasi pembukaan rekening adalah membuka rekening secara on-line dan bekerja sama dengan bank RDN (rekening dana nasabah).
Baca Juga
Program lain yang dilakukan KSEI untuk menambah jumlah investor adalah melakukan sosialisasi AKSes Next-G. Kiki menjelaskan, pengunjung AKSes Next-G diberikan fasilitas baru berupa data terkait pasar modal yang dapat diakses melalui menu pusat informasi, meliputi data demografis, berita pasar modal, partisipan KSEI, IHSG hingga nilai aktiva bersih reksa dana.