Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas: Dua Faktor Ini Dorong Pelemahan Harga SUN

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan pada perdagangan hari ini, Jumat (21/12/2018) harga SUN di pasar sekunder bervariasi dengan kecenderungan melemah.

Bisnis.com, JAKARTA--Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan pada perdagangan hari ini, Jumat (21/12/2018) harga SUN di pasar sekunder bervariasi dengan kecenderungan melemah.

Dhian Karyantono, Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa kecenderungan harga SUN akan bergerak melemah dibandingkan dengan hari sebelumnya didorong oleh setidaknya dua hal. 

Pertama, sentimen negatif yang menjadi tren saat ini yaitu meningkatnya risiko pasar modal global. Risiko pasar modal global, tercermin dari CBOE Volatility Index (VIX), meningkat sebesar 11,25% ke level 28,38 poin, setelah beberapa bursa global khususnya AS kembali melanjutkan penurunan seiring dengan kekhawatiran berlanjutnya normalisasi FFR di tengah proyeksi melambatnya ekonomi AS. 

Selain itu, kenaikan risiko pasar modal global  juga didorong oleh kekhawatiran terhadap rencana government shutdown Pemerintahan Trump setelah Ketua DPR AS, Paul Ryan, mengindikasikan bahwa Trump tidak akan menandatangani pembiayaan interim guna mengantisipasi government shutdown. 

Meski demikian, meningkatnya risiko pasar modal global tidak serta merta meningkatkan minat investor terhadap aset safe haven karena di saat bersamaan Bank Sentral Swedia, di luar ekspektasi pasar, menaikkan suku bunga acuannya ke level negatif (-0,25%) dari level sebelumnya dan ekspektasi pasar sebesar negatif (-0,50%). 

Mata uang Swedish Krona menguat signifikan merespon kenaikkan suku bunga acuan tersebut yang pada akhirnya mendorong indeks dolar AS turun ke level 96,28 poin mengingat Swedih Krona merupakan salah satu mata uang yang berada dalam indeks dolar AS. 

Di sisi lain, yield US Treasury khususnya tenor 10 tahun juga tidak turun merespon naiknya risiko pasar modal global tersebut seiring dengan indikasi masih berlanjutnya normalisasi FFR di tahun 2019 sebagai hasil dari pertemuan FOMC kemarin. 

Yield US treasury 10 tahun tercatat meningkat ke kisaran 2,81% (sebelumnya 2,76%). Sementara faktor kedua adalah, dorongan kenaikan harga SUN di pasar sekunder melalui transmisi apresiasi rupiah terhadap dolar AS cenderung terbatas meski indeks dolar AS turun signfikan. 

Hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya daya tarik rupiah setelah Bank Indonesia (BI) memilih untuk mempertahankan BI-7DRRR di level 6% dibandingkan mengambil sikap hawkish. 

"Dalam kondisi seperti ini, menurut kami kenaikan BI-7DRRR pada dasarnya memberikan sentimen positif dalam jangka pendek bagi harga SUN, tetapi memberikan dampak negatif dalam jangka panjang," katanya dalam riset harian, Jumat (21/12/2018).

Meski outlook hari ini cenderung negatif,  beberapa faktor berikut perlu menjadi perhatian bagi investor yaitu kemungkinan intervensi BI di pasar valas dan obligasi terutama untuk menekan pengetatan likuiditas jelang akhir tahun, potensi window dressing, dan sentimen positif dari menurunnya harga minyak mentah dunia.

"Hari ini, kami merekomendasikan aksi jual untuk seri-seri yang cenderung likuid seperti FR0063, FR0077, FR0064, FR0078, FR0065, FR0072, dan FR0075," katanya.

Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 91,60 (7,92%) – 92,00 (7,81%)
FR0077 (15 Mei 2024): 101,00 (7,89%) – 101,70 (7,73%)
FR0064 (15 Mei 2028): 87,10 (8,11%) – 88,00 (7,96%)
FR0078 (15 Mei 2029): 101,40 (8,05%) – 102,00 (7,96%)
FR0065 (15 Mei 2033): 86,00 (8,31%) – 87,00 (8,18%)
FR0072 (15 Mei 2036): 98,20 (8,45%) – 98,80 (8,38%)
FR0075 (15 Mei 2038: 91,00 (8,45%) – 91,60 (8,38%)

Hari ini, rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran Rp14.442 – 14.542.

-REVIEW (20 December 2018)-
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0063: +14,40        bps to 91,75 (7,88%)
FR0064: +13,70        bps to 88,17 (7,93%)
FR0065: +29,20        bps to 87,14 (8,16%)
FR0075: +31,50        bps to 91,89 (8,35%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr:    +0,025       point to 2,67%
UST 5yr:    +0,049       point to 2,67%
UST 10yr: +0,051      point to 2,81%
UST 30yr:  +0,068      point to 3,05%
German Bund 10yr: -0,011 point to 0,23%
UK Gilt 10yr: -0,008 point to 1,26%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr:   +4,28%    to  55,89 
CDS 5yr:   +0,81%     to 136,54
CDS10yr:  +3,45%    to  216,21

-CRUDE OIL PRICES -
WTI:  -2,80%      to $46,41 per barrel 
BRENT: -5,05%   to $54,35 per barrel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper